Pengelolaan ASN Digital Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Berbasis Lintas Generasi

Pendahuluan

Dalam satu dekade terakhir, transformasi digital menjadi arus utama dalam berbagai sektor, termasuk pemerintahan. Dunia bergerak cepat, dan tantangan global—seperti disrupsi digital, revolusi industri 4.0, hingga dinamika geopolitik—menuntut birokrasi Indonesia untuk tidak lagi bekerja secara konvensional. Digitalisasi pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi jawaban strategis yang tak bisa ditunda. Di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), BKPSDMD mengambil peran kunci dalam mengakselerasi transformasi tersebut. Berdasar data dari Buku Statistik ASN Semester II Tahun 2024, terdapat 4.734.041 ASN yang terdiri dari PNS sebanyak 3.566.141 (75,33%) dan P3K sebanyak 1.167.900 (24,67%) P3K, yang tersebar sebanyak 3.707.714 (78%) berada di instansi daerah dan selebihnya sebanyak 1.026.327 (22%) berada di instansi pusat. Selain itu dari sebanyak 2.636.173 (56%) merupakan Gen Y dan 407.217 (8,6%) adalah Gen Z yang sudah mengenal teknoligi digital sejak dini dibanding ASN yang berasal dari Gen X maupun Baby Boomers, hal ini menandakan melek digital untuk ASN diperikan sudah lebih dari 50% dalam artian ASN secara umum mampu mengoperasikan sistem digital dalam memerikan pelayanan.

Secara global, penggunaan media sosial terus meningkat. Laporan Digital 2024: Global Overview Report mencatat bahwa jumlah pengguna media sosial meningkat sebesar 5,6% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan rata-rata 8,4 pengguna baru setiap detik sepanjang tahun 2023. (DataReportal – Global Digital Insights)  Di Indonesia, transformasi digital juga menunjukkan perkembangan signifikan. Pada awal tahun 2024, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 79,5% dari total populasi, atau sekitar 221,6 juta penduduk. (Kominfo). Data lain menyatakan bahwa daya saing digital indonesia berdasarkan Laporan International Institute for Management Development World Digital Competitiveness Ranking (IMD WDCR) 2024 menunjukkan, peringkat daya saing digital Indonesia naik ke posisi 43 dunia dari total 67 negara. (Indonesia.go.id, 2025). ASN yang makin menguasai dunia digital yang diikuti oleh meningkatnya melek digital masyarakat Indonesia menjadi pendukung transformasi digital di Indonesia.

Pada tahun 2024, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mencapai 75,02, meningkat 0,63 poin atau 0,85% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan perbaikan dalam dimensi pendidikan, kesehatan, dan standar hidup masyarakat. (Badan Pusat Statistik Indonesia). Disisi lain, perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2024 tumbuh sebesar 0,77%, melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,38%. Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar berasal dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan. (babel.bps.go.id). Selain itu, Indonesia menunjukkan kemajuan dalam inovasi. Berdasarkan Global Innovation Index (GII) 2024, Indonesia naik ke peringkat 54 dari 133 negara dengan skor 30,6, meningkat tujuh peringkat dibandingkan tahun sebelumnya. (GoodStats Data). Hal ini menjadi tantangan bagi pengelola ASN di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk meningkatkan pengembangan kompetensi ASN sekaligus mempercepat transformasi digital di Bangka Belitung dalam rangka meningkatkan IPM dan PDRB sebagai indikator pertumbuhan ekonomi dari suatu wilayah. Digitalisasi pengelolaan ASN merupakan langkah strategis dalam mewujudkan birokrasi yang efisien, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Digitalisasi ASN berkaitan erat juga dengan Generasi ASN. Pada ASN yang lebih muda (yunior) akan mudah menadaptasi dan mengadopsi teknologi digital dibandingkan pada ASN yang lebih senior.

Potret ASN Pemprov Kep. Bangka Belitung berdasarkan Generasi

Berdasarkan data Komposisi ASN dan PTK Pemerintah Provinsi Kepulaian Bangka Belitung Periode April 2025, (bkpsdmd.babelprov.go.id 2025), terdapat 6.319 ASN yang tersebar dalam 4 (empat) generasi, yaitu Generasi Baby Boomers (1946 – 1964), Generasi X (1965-1979), Gegnerasi Y (1980 – 1994) dan Generasi Z (1995 – 2009).

Sumber: PPID BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Periode April 2025 (https://bkpsdmd.babelprov.go.id/content/rekapitulasi-asn-dan-ptk-tahun-2025

Menurut Robbins & Judge (2019) tiap generasi memiliki kekuatan unik

Setiap generasi ASN mencirikan kondisi di global dan nasional saat itu.

  1. Generasi Baby Boomers (1946-1964) yang lahir setelah perang dunia 2 hingga era orde lama di Indonesia hidup dengan kondisi belum stabil dengan teknologi masih manual.
  2. Generasi X (1965 – 1979) yang lahir setelah era orde lama awal orde baru, mulai mengenal teknologi analog diawal kemunculan hingga terpaapr teknologi digital saat ini. Generasi ini tumbuh pada masa perubahan sosial dan perkembangan teknologi. Masa kecil Gen X berkenalan dengan teknologi sederhana/analog, dan pada saat dewasa tumbuh bersama teknologi digital.
  3. Generasi Y (1980 – 1994) yang dikenal juga dengan generasi melenial (melewati melinial ke-2), generasi milenial ini lahir bersamaan dengan munculnya teknologi informasi dan komunikasi yang membuat mereka mengenal gawai, mengakses komputer dan memiliki sosial media.
  4. Generasi Z (1995 – 2012) Generasi ini dikenal sebagai iGen atau Generasi Internet. Generasi ini lahir dalam era digital yang sudah mapan. Mereka tumbuh dengan smartphone, media sosial, dan internet yang merajai kehidupan sehari-hari (Muhtar, 2023)

Kontribusi Generasi Senior terhadap Pengembangan ASN Muda

Dalam kurun waktu 1 dekade kedepan, maka ASN Generasi Baby Boomers tidak ada lagi, demikin juga 2 dekade yang akan datang, ASN yang ada tinggal Gen Y, Gen Z serta muncul generasi baru (Gen Alpha). Padahal setiap generasi memiliki kelebihan masing-masing. Untuk itu, keberadaan generasi ASN senior bagi ASN yunior dapat memberikan kontribusi positif, diantaranya untuk panutan nilai-nilai pada loyalitas, dedikasi, disiplin tinggi, wawasan luas dan mengelola perubahan. Berdasarkan pendapat para ahli, maka kontribusi Generasi ASN Senior kepada Yunior dapat dilihat pada rangkuman berikut:

Strategis Pengembangan ASN Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berbasis Generasi

Untuk mengoptimalkan sumbangsih generasi senior yang segera memasuki masa pensiun, dapat digunakan strategi berikut ini:

1. Menetapkan program reverse mentoring dan knowledge documentation.

  • Reverse mentoring adalah proses di mana ASN muda (misalnya dari generasi Milenial atau Gen Z) membimbing atau menjadi mentor bagi ASN senior (dari generasi Baby Boomers atau Gen X) dalam hal keterampilan atau pemahaman yang lebih dikuasai oleh generasi muda — terutama dalam penggunaan teknologi digital, media sosial, atau aplikasi-aplikasi terkini (Tapscott 2009). ASN muda biasanya lebih cepat beradaptasi dengan platform digital, aplikasi administrasi berbasis cloud, atau sistem kerja kolaboratif daring. ASN senior memiliki pengalaman dan wawasan birokrasi yang kuat, tapi seringkali kurang terpapar teknologi baru. Dengan reverse mentoring ASN senior bisa belajar tentang teknologi digital dari ASN muda. Terjadi pertukaran pengetahuan dua arah — pengalaman dari senior, dan keterampilan digital dari junior. Ini menciptakan budaya kerja kolaboratif dan egaliter, bukan hirarkis semata.
  • Knowledge documentation adalah proses mengumpulkan, mencatat, menyusun, dan menyimpan pengetahuan penting, terutama yang bersifat tacit (tersirat) dari ASN berpengalaman, agar dapat digunakan oleh ASN lainnya sekarang maupun di masa depan. Ketika ASN senior pensiun, pengetahuan dan pengalaman strategis mereka seringkali ikut “hilang” jika tidak didokumentasikan. Dokumentasi ini membantu menjaga kesinambungan pengetahuan organisasi dan mencegah duplikasi kesalahan. Bentuk Dokumentasi Pengetahuan berupa Best Practice Report: Laporan tentang cara terbaik menyelesaikan suatu tugas/tantangan. Video Tutorial dan Narasi Praktek Baik: ASN senior membuat video pendek yang menjelaskan prosedur kerja atau trik kerja efisien. Q&A atau FAQ Berbasis Pengalaman: Dikompilasi dari pengalaman ASN senior dalam menangani masalah umum di birokrasi. Wawancara Terdokumentasi: ASN senior diwawancara secara formal, direkam, dan diarsipkan. Platform Knowledge Management System (KMS): Sistem digital tempat penyimpanan semua dokumentasi pengetahuan yang bisa diakses lintas unit kerja.

2. Mengintegrasikan modul lintas generasi dalam pelatihan kepemimpinan.

Bentuk integrasi lintas generasi adalah komunikasi efektif antar generasi (Boomers, Gen X, Gen Y, Gen Z), peningkatan empati terhadap perbedaan nilai dan gaya kerja dan dorongankolaborasi dan kerja tim multigenerasi yang harmonis.

3. Mengembangkan community of practice lintas usia ASN. Community of Practice (CoP) atau Komunitas Praktik ASN adalah sekelompok ASN yang memiliki minat, profesi, atau bidang kerja yang sama, yang secara rutin berkumpul dan berbagi pengetahuan, pengalaman, serta pembelajaran untuk saling meningkatkan kompetensi mereka.

4. Mengembangkan micro learning sebagai bagian dari CoP agar transfer pengalaman dan pengetahuan dapat cepet dilakukan.

 

Penutup

Kesimpulan

Transformasi digital dalam pengelolaan ASN di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan keniscayaan yang tidak dapat ditunda. Dengan dominasi ASN dari Generasi Y dan Z yang secara alamiah lebih adaptif terhadap teknologi, digitalisasi dapat menjadi pengungkit utama bagi efisiensi dan kualitas pelayanan publik. Namun demikian, keberagaman generasi dalam tubuh ASN juga menghadirkan tantangan sekaligus peluang. Generasi senior membawa nilai-nilai luhur seperti loyalitas dan disiplin, sementara generasi muda menawarkan keunggulan dalam penguasaan teknologi. Oleh karena itu, sinergi lintas generasi menjadi faktor kunci dalam mengakselerasi pengelolaan ASN yang responsif, adaptif, dan berdaya saing.

Saran

  • Implementasi program reverse mentoring perlu dimasifkan agar terjadi transfer keterampilan digital dari ASN muda ke ASN senior, serta internalisasi nilai-nilai pengalaman dari senior ke junior secara timbal balik.
  • Penguatan dokumentasi pengetahuan wajib dilakukan secara sistematis dan terintegrasi dalam platform Knowledge Management System (KMS), sehingga tidak terjadi kehilangan pengetahuan saat ASN senior pensun.
  • Integrasi pelatihan kepemimpinan lintas generasi perlu didorong sebagai media peningkatan kolaborasi dan pemahaman antar generasi, guna menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.
  • Pengembangan komunitas praktik (Community of Practice) lintas usia ASN dapat menjadi wadah inovasi, pembelajaran mikro (micro learning), serta pertukaran ide yang berkelanjutan.
  • Pemerintah daerah, khususnya BKPSDMD, perlu terus mengembangkan kebijakan berbasis data untuk memetakan kebutuhan pengembangan kompetensi ASN sesuai karakteristik generasi, tuntutan zaman, dan arah kebijakan nasional.

 

Referensi:

Astuti, W. 2022. Etika ASN di Era Digital. Lembaga Administrasi Negara.

Badan Kepegawaian Negara. 2022. Pedoman Pengembangan Kompetensi ASN Berbasis Learning and Development.

Badan Pusat Statistik. 2024. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia Tahun 2024. (Badan Pusat Statistik Indonesia)

Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 2025. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Menurut Lapangan Usaha 2020–2024. (babel.bps.go.id)

BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 2025. PPID - Komposisi ASN dan PTK April 2025. Tersedia https://bkpsdmd.babelprov.go.id/content/rekapitulasi-asn-dan-ptk-tahun-2025

Clutterbuck, D. 2014. Everyone Needs a Mentor. CIPD.

DataReportal. 2024. Digital 2024: Global Overview Report. (DataReportal – Global Digital Insights)

Dwiyanto, A. 2019. Reformasi Birokrasi dan Good Governance. UGM Press.

Goleman, D. 2006. Kecerdasan Emosional: Mengapa EI lebih pentih dari pada IQ. Alih bahasa: Hermaya, T. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Ilmu

GoodStats. 2024. Indeks Inovasi Indonesia Meningkat di Kancah Global. (GoodStats Data)

Hasibuan, M.S.P. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara.

Kementerian Komunikasi dan Digital. 2024. Transformasi Digital. (Kominfo)

LAN RI. 2021. Kebijakan Manajemen Talenta ASN.

LAN RI. 2023. Strategi Penguatan Budaya Kerja Kolaboratif ASN.

Muhtar. 2023. Mengenal 6 Macam Generasi di Indonesia Sesuai Tahun Lahir, Kamu Termasuk yang Mana? Tersedia pada https://uici.ac.id/mengenal-6-macam-generasi-di-indonesia-sesuai-tahun-lahir-kamu-termasuk-yang-mana/ diakses 28 Mei 2025

Northouse, P. G. 2021. Leadership: Theory and Practice (8th ed.). Thousand Oaks,CA: SAGE Publications.

Robbins, S. P., & Judge, T. A. 2019. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Schein, E, Schein, P. 2017. Organizational culture and leadership (5th ed.). NewJersey: John Wiley & Sons, Inc

Tapscott, D. 2009. Grown Up Digital: How the Net Generation is Changing Your World. McGraw-Hill Education

Penulis: 
Dr. Slamet Wahyudi, S.Pd., M.Si - Widyaiswara Ahli Madya
Sumber: 
BKPSDMD

Artikel

20/11/2017 | Syanti Gultom, A.Md - Dinas Koperasi, UKM
455,306 kali dilihat
18/07/2017 | Abdul Sani, S.Pd.I - Widyaiswara Muda pada BKPSDMD Babel
446,476 kali dilihat
07/11/2018 | Jimmy Arief Saud Parsaoran, S.T. - Prakom Pertama BKPSDMD
234,961 kali dilihat
31/08/2018 | Jimmy Arief Saud Parsaoran, S.T. - Prakom Pertama BKPSDMD
205,979 kali dilihat
07/12/2017 | Herru Hardiyansah, S.Kom. - Prakom Muda BKPSDMD
143,805 kali dilihat