Abstrak
Efisiensi anggaran menjadi kebutuhan mendesak bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menghadapi keterbatasan sumber daya tanpa mengurangi kualitas layanan publik. Sasaran utama efisiensi mencakup pengurangan pengeluaran operasional, optimalisasi sumber daya manusia dan teknologi, serta peningkatan inovasi dalam pelayanan publik. Beberapa kiat yang efektif meliputi penerapan digitalisasi untuk mengurangi penggunaan kertas dan perjalanan dinas, kolaborasi antarinstansi untuk berbagi sumber daya, serta optimalisasi energi dan anggaran berbasis prioritas. Rekomendasi utama mencakup penguatan sistem digital, penghematan konsumsi energi, dan optimalisasi program pelatihan
A. Pendahuluan
Latar Belakang
Efisiensi dalam pengelolaan anggaran negara menjadi perhatian utama pemerintah, terutama di tengah tantangan ekonomi dan keterbatasan fiskal. Untuk itu, pemerintah telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025. Inpres ini menargetkan efisiensi anggaran sebesar Rp306,69 triliun, dengan rincian Rp256,1 triliun untuk anggaran kementerian/lembaga dan Rp50,59 triliun untuk anggaran daerah. (Pamungkas, 2025). Selain itu, Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025 menginstruksikan kementerian/lembaga untuk melakukan efisiensi anggaran pada 16 pos belanja, termasuk perjalanan dinas, belanja barang, dan honorarium (Silvia, 2025)
Aktivitas kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di berbagai instansi sering kali menghadapi tantangan dalam hal pengelolaan sumber daya. Pemborosan dalam penggunaan fasilitas kantor, perjalanan dinas yang kurang efektif, serta kurangnya pemanfaatan teknologi digital menjadi faktor yang dapat memperbesar pengeluaran. Dengan kondisi anggaran yang semakin ketat, ASN perlu mengubah strategi kerja agar tetap dapat memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat tanpa meningkatkan beban fiskal negara.
Tantangan utama bagi ASN adalah bagaimana tetap menjaga kualitas dan efektivitas kerja di tengah keterbatasan anggaran. Anggaran yang minimalis tidak boleh menjadi penghambat dalam pencapaian target organisasi dan pelayanan publik. Oleh karena itu, dibutuhkan berbagai strategi efisiensi, seperti optimalisasi anggaran operasional, pemanfaatan teknologi digital, serta peningkatan produktivitas dengan pola kerja yang lebih cerdas. Dengan pendekatan yang tepat, ASN dapat beradaptasi dengan kondisi anggaran yang terbatas tanpa mengorbankan kinerja dan profesionalisme.
Saat ini terdapat banyak pilihan Artificial intelligence (AI) yang dapat digunakan untuk diskusi/tanya jawab berbagai hal. Diantara Chat AI tersebut, terdapat berberapa yang dapat digunakan secara gratis, diantaranya a) ChatGPT (OpenAI); b) Gemini (Google), c) Claude Haiku (Anthropic AI21 Labs), d) Saiber Fusion (Saiber) e) Meta AI (Ilama 3,3 70B) dan f) DeepSeek (DeepSeek). Chat AI dapat juga digunakan untuk mendapatkan ide-ide tema atau jawaban sementara yang membantu menyelesaikan berbagai permasalahan, diantaranya adalah ide/kiat-kiat ASN dalam melaksanakan efisiensi serbagaimana instruksi presiden.
Menurut Suadi (1999) efisiensi adalahperbandingan antara keluaran (output) dengan tujuan, hubunganantara keluaran dengan tujuan yang ingin dicapai, dan kemampuanuntuk mengerjakan dengan benar. Adapun terkait pelayanan publik, maka efisiensi anggaran didefinisikan juga oleh Musgrave & Musgrave (1989) menyatakan bahwa efisiensi dalam pengelolaan anggaran publik berarti mengalokasikan sumber daya secara optimal untuk memaksimalkan manfaat sosial.Atau menurut Mardiasmo (2002) efisiensi diartikan sebagai penggunaan dana publik secara hemat, tanpa mengorbankan efektivitas pencapaian tujuan pemerintah.Sebuah efisiensi di sektor publik selain pencapain tujuan pemerintah tetap memberikan manfaat kepada publik.
Kiat efisiensi bagi ASN dapat didekati melalui ragam jawaban dari Chat AI edisi gratis. Adapun penelitian penggunaan AI berupa Chat AI dalam berbagai aktivitas sebagaimana hasil penelitian oleh Berliana dkk (2024) pada mahasiswa Universitas Nusantara PGRI Kediri Prodi PGSD Kelas 1C mendapatkan bahwa seluruh mahasiswa sudah mengenal AI dan berdampak positif. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Refaldi dkk (2024) mendapatkan persepsi mahasiswa mengenai keakuratan ChatGPT tidak mempengaruhi pandangan mereka mengenai dampak negatif yang mungkin ditimbulkan. Adapun kajian terhadap ketepatan jawaban Chat AI menurut penelitian Firdaus dan Firman (2023) mendapatkan bahwa tidak ada beda ketepatan jawaban antara ChatGPT, Writesonic dan YouChat, namun ChatGPT lebih akurat dan detil dalam memberikan jawaban.
Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tulisan ini, maka pertanyaan kajian adalah bagaimanakah jawaban Chat AI tentang kiat-kiat bagi ASN untuk menyingkapi aktivitas efisiensi belanja anggaran pemerintah pusat dan daerah setelah terbitnya Inpres Nomor 1 Tahun 2025?
Tujuan Kajian
Kajian ini bertujuan untuk menganalisis hasil jawaban 6 (enam) Chat berbasis AI yang sekarang dapat diakses gratis tentang kiat-kiat bagi ASN untuk menyingkapi aktivitas efisiensi belanja anggaran pemerintah pusat dan daerah setelah terbitnya Inpres Nomor 1 Tahun 2025.
B. METODE KAJIAN
Metode penelitian yang digunakan pada studi ini adalah metode kualitatif. Penelitiankualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dari jawaban masing-masing Chat AI yang digunakan (menggunakan 6 Chat AI yaitu ChatGPT (OpenAI); Gemini (Google), Claude Haiku (Anthropic AI21 Labs), Saiber Fusion (Saiber), Meta AI (Ilama 3,3 70B) dan DeepSeek (DeepSeek) serta lalu dilakukan analisis isi (content analysis).
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Jawaban Chat AI
- Kiat Efisiensi di Masa Sulit Anggaran bagi ASN (ChatGPT)
Dalam situasi keterbatasan anggaran, Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk tetap produktif dan memberikan pelayanan yang optimal. Berikut beberapa kiat efisiensi yang dapat diterapkan:
a. Optimalisasi Anggaran Operasional
- Gunakan fasilitas kantor secara bijak, seperti listrik, air, dan alat tulis kantor.
- Kurangi perjalanan dinas yang tidak mendesak dan manfaatkan teknologi seperti video conference untuk rapat.
- Terapkan sistem kerja berbasis digital untuk mengurangi penggunaan kertas (paperless).
b. Efisiensi dalam Pengelolaan Waktu dan SDM
- Prioritaskan pekerjaan yang berdampak besar terhadap pelayanan publik.
- Tingkatkan kolaborasi antarpegawai untuk mengurangi pekerjaan berulang.
- Manfaatkan pelatihan internal agar kompetensi pegawai meningkat tanpa perlu biaya besar.
c. Pemanfaatan Teknologi untuk Peningkatan Produktivitas
- Gunakan aplikasi gratis atau berbiaya rendah untuk administrasi dan komunikasi.
- Terapkan sistem digital dalam pengarsipan dan pelayanan untuk mengurangi beban biaya cetak dan distribusi dokumen.
- Manfaatkan platform e-learning untuk pelatihan mandiri ASN.
d. Pengelolaan Keuangan Pribadi ASN
- Buat anggaran keuangan pribadi yang lebih ketat dengan memprioritaskan kebutuhan pokok.
- Hindari utang konsumtif yang tidak perlu.
- Manfaatkan program koperasi ASN atau tabungan investasi untuk keamanan finansial di masa depan.
e. Inovasi dalam Pelayanan Publik
- Gunakan strategi pelayanan berbasis digital untuk menghemat biaya operasional.
- Terapkan konsep "one stop service" agar pelayanan lebih efisien dan hemat sumber daya.
- Bangun sinergi dengan masyarakat dan instansi lain untuk mendukung program yang berbiaya rendah namun berdampak besar.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, ASN dapat tetap bekerja secara efektif dan efisien meskipun menghadapi keterbatasan anggaran. Semangat melayani tetap harus dijaga demi kepentingan masyarakat.
2. Kiat Efisiensi di Masa Sulit Anggaran bagi ASN (DeepSeek V3)
Efisiensi di masa sulit anggaran sangat penting bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memastikan kualitas layanan tetap terjaga. Berikut beberapa kiat yang dapat diterapkan:
a. Prioritisasi Kegiatan
Fokus pada kegiatan yang memiliki dampak besar dan mendukung tujuan utama organisasi. Kurangi atau tunda kegiatan yang kurang prioritas.
b. Optimalisasi Sumber Daya
Manfaatkan sumber daya yang ada secara optimal, seperti peralatan, teknologi, dan dana. Hindari pemborosan dan duplikasi pekerjaan.
c. Digitalisasi Proses Kerja
Gunakan teknologi untuk otomatisasi dan digitalisasi proses kerja guna menghemat waktu dan biaya, seperti aplikasi online dan sistem manajemen dokumen.
d. Kolaborasi dan Sinergi
Tingkatkan kerja sama antarbagian atau instansi untuk berbagi sumber daya, pengetahuan, dan mengurangi biaya operasional.
e. Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi
Dorong ASN untuk mengikuti pelatihan yang meningkatkan keterampilan dan efisiensi kerja, seperti manajemen waktu dan keuangan berbasis hasil.
f. Monitoring dan Evaluasi
Lakukan pengawasan rutin terhadap penggunaan anggaran dan kinerja program untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
g. Inovasi dan Solusi Kreatif
Dorong ASN untuk mencari solusi alternatif yang lebih hemat biaya tanpa mengorbankan kualitas layanan.
h. Hemat Energi dan Sumber Daya
Terapkan kebijakan penghematan energi dan sumber daya di kantor, seperti penggunaan listrik, air, dan kertas.
i. Partisipasi dan Tanggung Jawab Bersama
Libatkan seluruh ASN dalam upaya penghematan, dengan menciptakan kesadaran akan pentingnya efisiensi.
j. Konsultasi dengan Ahli
Gunakan konsultasi dengan pakar keuangan atau manajemen untuk memberikan rekomendasi efisiensi yang lebih terarah.
Dengan menerapkan kiat-kiat ini, ASN dapat tetap efektif dan efisien meskipun menghadapi keterbatasan anggaran.
3. Berikut adalah beberapa kiat efisiensi di masa sulit anggaran bagi ASN: (Siber Fusion)
- Prioritas Kegiatan: Fokus pada program atau kegiatan yang memiliki prioritas tinggi serta berdampak langsung pada masyarakat.
- Penggunaan Teknologi: Manfaatkan perangkat teknologi untuk mengoptimalkan proses kerja, seperti otomatisasi, aplikasi kolaborasi, dan sistem manajemen online.
- Penghematan Sumber Daya: Kurangi penggunaan sumber daya yang tidak perlu, seperti kertas, energi, dan perlengkapan kantor.
- Kolaborasi Lintas Sektor: Jalin kerjasama dengan instansi lain untuk berbagi sumber daya dan informasi, sehingga biaya dapat ditekan.
- Pelatihan Internal: Selenggarakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan ASN dalam pengelolaan anggaran dan efisiensi kerja.
- Evaluasi Rutin: Lakukan evaluasi berkala terhadap pengeluaran dan program untuk memastikan bahwa semua anggaran digunakan secara efektif.
- Inovasi Proses Kerja: Dorong ASN untuk berpikir kreatif dalam mencari solusi murah untuk meningkatkan efisiensi layanan.
- Fleksibilitas Anggaran: Siapkan rencana kontinjensi untuk merespons perubahan kebutuhan atau keterbatasan anggaran.
4. Di masa sulit anggaran, ASN bisa meningkatkan efisiensi dengan: (Gemini v 2)
- Prioritaskan pengeluaran: Fokus ke hal-hal penting.
- Manfaatkan teknologi: Kurangi penggunaan kertas, rapat online, dll.
- Berkolaborasi: Sharing sumber daya dengan instansi lain.
- Hemat: Listrik, air, ATK.
- Tingkatkan skill: Ikut pelatihan yang relevan.
5. Kiat Efisiensi di Masa Sulit Anggaran bagi ASN (Meta/Ilama 3.3 70B)
Di masa sulit anggaran, kiat efisiensi menjadi sangat penting bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya yang terbatas. Berikut beberapa kiat efisiensi yang dapat diterapkan:
a. Perencanaan Anggaran yang Tepat
- Buat rencana anggaran yang realistis dan prioritas pada kegiatan yang paling penting.
- Pastikan setiap pengeluaran memiliki tujuan yang jelas dan berkontribusi pada pencapaian target organisasi.
b. Optimalkan Sumber Daya yang Ada
- Gunakan sumber daya yang sudah ada sebelum mempertimbangkan untuk membeli yang baru.
- Lakukan inventarisasi sumber daya yang ada dan cari cara untuk menggunakan atau mengintegrasikannya dengan lebih efektif.
c. Hemat Energi dan Sumber Daya
- Implementasikan praktik hemat energi seperti mematikan lampu, komputer, dan peralatan lainnya ketika tidak digunakan.
- Gunakan teknologi yang ramah lingkungan untuk mengurangi biaya operasional.
d. Penggunaan Teknologi Informasi
- Manfaatkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya kommunikasi dan operasional.
- Gunakan aplikasi dan software yang dapat membantu mengautomasi tugas-tugas rutin dan meningkatkan efisiensi.
e. Kerja Sama dan Kolaborasi
- Bangun kerja sama dengan departemen atau instansi lain untuk berbagi sumber daya dan keahlian.
- Lakukan kolaborasi dengan masyarakat atau organisasi swadaya masyarakat untuk mencapai tujuan bersama dengan biaya yang lebih rendah.
f. Pengembangan Kapasitas ASN
- Fokus pada pengembangan kapasitas dan kemampuan ASN untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
- Berikan pelatihan dan kesempatan pengembangan yang relevan untuk meningkatkan kinerja ASN
g. Pemantauan dan Evaluasi
- Lakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penggunaan anggaran secara teratur.
- Identifikasi area yang perlu diperbaiki dan ambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa anggaran digunakan secara efisien.
Dengan menerapkan kiat-kiat efisiensi di atas, ASN dapat memaksimalkan penggunaan anggaran yang terbatas dan tetap mencapai tujuan organisasi, bahkan di masa sulit anggaran.
6. Strategi Efisiensi Anggaran bagi ASN dalam Kondisi Terbatas (Cloude 3,5 Haiku)
a. Manajemen Anggaran Cerdas
- Prioritaskan pengeluaran yang esensial
- Buat skala prioritas kegiatan berdasarkan urgensi dan dampak
- Kurangi biaya perjalanan dinas tidak mendesak
- Gunakan video conference untuk rapat jarak jauh
b. Optimalisasi Sumber Daya Internal
- Manfaatkan SDM yang ada secara maksimal
- Lakukan rotasi tugas untuk meningkatkan produktivitas
- Kembangkan multi-skilled pegawai
- Hindari perekrutan tenaga baru
c. Efisiensi Operasional
- Gunakan teknologi digital untuk menghemat biaya
- Terapkan paperless system
- Gunakan aplikasi berbasis cloud
- Optimalkan penggunaan perangkat elektronik
d. Penghematan Energi
- Matikan peralatan elektronik saat tidak digunakan
- Gunakan pencahayaan dan pendingin ruangan secara efisien
- Gunakan lampu LED hemat energi
- Manfaatkan pencahayaan alami
e. Pengadaan Strategis
- Lakukan tender kompetitif
- Negosiasi harga dengan vendor
- Pilih barang/jasa dengan harga terbaik
- Manfaatkan kesepakatan kontrak berjangka
f. Pengembangan Kompetensi Internal
- Fokus pada pelatihan berbasis daring
- Gunakan mentor internal
- Kembangkan program pertukaran pengetahuan
- Manfaatkan webinar gratis
g. Inovasi dan Adaptasi
- Kembangkan solusi kreatif dengan biaya rendah
- Tingkatkan efisiensi proses kerja
- Dorong budaya berbagi sumber daya
- Implementasikan sistem reward berbasis kinerja
h. Transparansi Anggaran
- Lakukan evaluasi berkala
- Buat laporan penggunaan anggaran transparan
- Libatkan seluruh pegawai dalam upaya efisiensi
- Berikan apresiasi pada unit/individu yang berhasil melakukan penghematan
Efisiensi anggaran bukan sekadar pengurangan biaya, melainkan optimalisasi sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi secara lebih cerdas dan produktif.
Pembahasan
Berdasarkan hasil jawaban Chat AI terhadap kiat-kiat efisiensi ASN sehubungan dengan terbitnya Inpers No 1 Tahun 2025, maka terlihat beberapa Chat AI memberikan jawaban yang lengkap (5 AI) dan terdapat 1 AI yang memberikan jawaban hanya poin-poin saja. Dari jawaban Chat AI tersebut, ada beberapa persamaan dan perbedaan, yaitu:
Persamaan:
1. Fokus pada Optimalisasi Anggaran
Semua jawaban menekankan pentingnya penggunaan anggaran secara bijak, seperti memprioritaskan pengeluaran yang esensial dan mengurangi biaya yang tidak mendesak (misalnya perjalanan dinas).
2. Pemanfaatan Teknologi untuk Efisiensi
Semua sumber menyarankan digitalisasi dalam pekerjaan ASN, seperti penggunaan video conference, aplikasi berbasis cloud, otomatisasi dokumen, dan sistem paperless untuk mengurangi biaya operasional.
3. Hemat Sumber Daya
Hampir semua jawaban mencakup kiat untuk menghemat energi, air, dan alat tulis kantor sebagai bagian dari efisiensi operasional.
4. Peningkatan SDM dan Pelatihan
Semua jawaban setuju bahwa pelatihan internal dan pengembangan kompetensi ASN adalah cara efektif untuk meningkatkan produktivitas tanpa perlu biaya besar.
5. Kolaborasi dan Sinergi
Jawaban-jawaban tersebut merekomendasikan kerja sama lintas instansi dan penggunaan sumber daya bersama untuk mengurangi biaya.
6. Monitoring dan Evaluasi
Ada kesepakatan bahwa pemantauan anggaran dan evaluasi program secara berkala sangat penting untuk memastikan efisiensi dan efektivitas pengeluaran.
Perbedaan:
1. Pendekatan dalam Pengelolaan Keuangan Pribadi
- ChatGPT memasukkan aspek pengelolaan keuangan pribadi ASN (menghindari utang konsumtif dan investasi masa depan).
- Sementara itu, model lain lebih menitikberatkan pada efisiensi anggaran dalam organisasi tanpa membahas aspek keuangan individu.
2. Tingkat Detail dalam Strategi Efisiensi
- Model seperti Cloude 3.5 Haiku memberikan strategi yang lebih teknis dan mendetail, seperti tender kompetitif, negosiasi harga dengan vendor, dan sistem reward berbasis kinerja.
- Gemini v2, sebaliknya, memberikan jawaban yang lebih singkat dan kurang detail dibandingkan model lainnya.
3. Fokus pada Inovasi dan Adaptasi
- DeepSeek V3 dan Meta/Ilama 3.3 70B menekankan pentingnya inovasi dan solusi kreatif dalam menghadapi keterbatasan anggaran.
- ChatGPT lebih menyoroti strategi konkret yang sudah terbukti dibandingkan pendekatan inovatif.
4. Transparansi Anggaran
- Hanya Cloude 3.5 Haiku yang secara eksplisit menyoroti transparansi anggaran sebagai faktor penting dalam efisiensi ASN.
5. Fokus pada Fleksibilitas Anggaran
- Siber Fusion menambahkan aspek fleksibilitas anggaran sebagai kiat untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan ke depan, yang tidak banyak dibahas dalam jawaban lain.
Semua jawaban memiliki benang merah dalam hal efisiensi anggaran ASN, tetapi masing-masing memiliki pendekatan yang sedikit berbeda.
- ChatGPT lebih berorientasi pada langkah konkret dan pengelolaan individu.
- DeepSeek V3 dan Meta/Ilama 3.3 70B lebih menekankan inovasi dan efisiensi berbasis strategi manajemen.
- Cloude 3.5 Haiku lebih detail dalam aspek operasional dan transparansi anggaran.
- Siber Fusion menyoroti fleksibilitas dalam pengelolaan anggaran.
- Gemini v2 memberikan jawaban yang lebih ringkas dibandingkan yang lain.
PENUTUP
Kesimpulan
- ASN perlu mengoptimalkan anggaran operasional dengan menggunakan fasilitas kantor secara bijak, mengurangi perjalanan dinas yang tidak mendesak, dan menerapkan sistem kerja berbasis digital untuk meningkatkan efisiensi.
- Pengelolaan waktu dan sumber daya manusia harus lebih terarah dengan memprioritaskan pekerjaan berdampak besar, meningkatkan kolaborasi, serta memanfaatkan pelatihan internal agar tetap produktif tanpa biaya besar.
- Pemanfaatan teknologi menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi, seperti penggunaan aplikasi gratis, sistem digital untuk pengarsipan, serta platform e-learning untuk meningkatkan kompetensi ASN.
- Inovasi dalam pelayanan publik, pengelolaan keuangan pribadi yang lebih disiplin, serta penghematan sumber daya dapat membantu ASN tetap bekerja secara efektif meskipun menghadapi keterbatasan anggaran.
Rekomendasi
1. Meningkatkan Digitalisasi dan Automasi Proses Kerja
ASN dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk mengurangi biaya operasional, seperti penggunaan e-office, sistem manajemen dokumen digital, dan video conference untuk rapat jarak jauh. Hal ini dapat menghemat biaya kertas, tinta, transportasi, serta mempercepat proses kerja tanpa mengurangi produktivitas.
2. Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya dan Kolaborasi
Setiap instansi perlu melakukan audit terhadap sumber daya yang tersedia dan mengoptimalkannya sebelum melakukan pengadaan baru. Selain itu, membangun kerja sama lintas instansi untuk berbagi fasilitas dan sumber daya dapat membantu menekan biaya operasional tanpa mengurangi efektivitas kerja.
3. Efisiensi dalam Perjalanan Dinas dan Konsumsi Energi
Perjalanan dinas sebaiknya dibatasi hanya untuk tugas yang benar-benar penting, sementara tugas administratif atau koordinasi dapat dilakukan secara daring. Selain itu, penerapan kebijakan hemat energi, seperti penggunaan lampu hemat daya, mematikan perangkat elektronik saat tidak digunakan, dan mengurangi penggunaan alat cetak, dapat membantu mengurangi biaya tanpa menghambat kelancaran kerja ASN.
Sumber Pustaka:
OpenAI. (2025). ChatGPT (versi GPT-4) [kiat efisiensi di masa sulit anggaran bagi ASN]. Diakses pada 4 Februari 2025, dari chat.openai.com
Pamungkas Bambang (2025) Isi Inpres 1 Tahun 2025 Soal Pengurangan Anggaran Dinas dan PDF Diakses 6 Februari 2025, dari https://tirto.id/isi-inpres-1-tahun-2025-soal-pengurangan-anggaran-dinas-pdf-g7Js?utm_source=chatgpt.com
Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor publik, Edisi Pertama. Yogyakarta: ANDI.
Musgrave, Richard A & Peggy B. Musgrave. (1989). Public Finance in Theory and. Practice, 5th ed., International Edition. Singapore: Mc. Graw-Hill Book Co.
SiderAI. (2025). Claude 3,5 Haiku. [kiat efisiensi di masa sulit anggaran bagi ASN]. Diakses pada 4 Februari 2025, darihttps://sider.ai/share/429f9db8f857528c2c41f42cf6a9e3d8
SiderAI. (2025). DeepSeek (V3). [kiat efisiensi di masa sulit anggaran bagi ASN]. Diakses pada 4 Februari 2025, dari https://sider.ai/share/b6572c3153619411874045372475f265
SiderAI. (2025). Gemini (2.0 Flash). [kiat efisiensi di masa sulit anggaran bagi ASN]. Diakses pada 4 Februari 2025, darihttps://sider.ai/share/5030f2b58d568655f2fb1ba2fc159e7c
SiderAI. (2025). Sider.Fusion. [kiat efisiensi di masa sulit anggaran bagi ASN]. Diakses pada 4 Februari 2025, darihttps://sider.ai/share/f89cf21f3a75947fc526fca8a6b17126
Silvia Imamatul (2025). Menkeu keluarkan surat perintah efisiensi, sasar 16 pos belanja. Diakses 6 Februari 2025, dari https://megapolitan.antaranews.com/berita/343994/menkeu-keluarkan-surat-perintah-efisiensi-sasar-16-pos-belanja?utm_source=chatgpt.com
Suadi, Arif. (1999) Sistem Pengendalian Manajemen, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta
- 54 reads