Deep Learning Vs. Deep Thinking Vs. Deep Action: Mana Yang Lebih Penting Dalam Pengembangan SDM ?

Dalam era modern yang dipenuhi dengan teknologi canggih dan persaingan global, konsep "deep learning," "deep thinking," dan "deep action" menjadi semakin relevan dalam berbagai aspek kehidupan. Ketiganya memiliki peran penting dalam pengembangan diri, inovasi, dan pencapaian tujuan. Istilah Deep learning menjadi tren, manakala Abdul Mu’ti  menyampaikan akan menggunakan pendekatan ini dalam pembelajaran saat paparan beliau sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah pada 6 November 2024 di Rapat Kerja DPR RI (Kemdikbud.id, 2024). Lalu pada 6 Desember 2024 muncul nama Chat AI baru yaitu DeepSeek yang berasal dari Cina yang juga segera menjadi pembicaraan di dunia digital karena kemampuannya yang di gadang-gadangkan melebihi ChatGPT yang sudah lebih dahulu lahir (Manchau, 2025). Istilah deep (mendalam) kahirnya menjadi kata yang sering didengar di awal tahun 2025. Sebelumnya juga sudah dikenal deep thinking (berpikir mendalam) sebagai bentuk kehati-hatian dan kewaspadaan dan bisa jadi digunakan juga untuk kerja lebih fokus dengan istilan deep action. Dari istilah deep learning, deep thinking dan deep action kira-kira mana yang lebih baik. Apakah salah satunya lebih unggul daripada yang lain? Artikel ini akan membahas perbedaan, keunggulan, serta bagaimana menggabungkan ketiga konsep ini untuk mencapai keberhasilan maksimal terutama pada era efisiensi anggaran paca terbitnya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggara Belanja Pusat dan Daerah, agar tepat dalam memilih aktivitas kerja ASN dalam menghasilkan kinerja terbaik.

 

1. Deep Learning: Memahami Secara Mendalam

Deep learning atau pembelajaran mendalam bukan hanya cara kecerdasan buatan (AI) yang berkembang pesat saat ini untuk meningkatkan kemampuannya, tetapi juga mencerminkan bagaimana manusia dapat belajar secara intensif dan mendalam. Dalam konteks manusia, deep learning berarti proses belajar yang tidak hanya sekadar menghafal, tetapi memahami secara konseptual dan aplikatif.Dalambukunya, Deep Learning and Constructivism in Education, Fred Davis (2019) mendefinisikan deep learning sebagai proses pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam, di mana siswa mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah mereka miliki, menciptakan keterkaitan konseptual, dan mampu mengaplikasikannya dalam konteks nyata.Tujuan utama dari Deep Learning adalah menciptakan pembelajaran yang lebih mendalam, kritis, dan bermakna, dengan memperhatikan tiga elemen utama (Fitriani, 2025):

  1. Mindful Learning (Pembelajaran Sadar): Menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan latar belakang peserta.
  2. Meaningful Learning (Pembelajaran Bermakna): Mendorong peserta berpikir kritis dan aktif dalam pembelajaran.
  3. Joyful Learning (Pembelajaran Menyenangkan): Membuat pengalaman belajar lebih menyenangkan agar peserta lebih termotivasi.

Keunggulan menerapkan Deep Learning dalam pengembangan SDM diantaranya adalah:

  1. Memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang suatu bidang ilmu.
  2. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan analitis.
  3. Membantu dalam penguasaan keterampilan baru dengan lebih efektif.

Langkah-langkah untuk mengimplementasi Deep Learning yang Efektif pada pengembangan SDM:

  1. Tentukan Tujuan Pembelajaran: Identifikasi bidang atau keterampilan yang ingin dikuasai.
  2. Gunakan Sumber Belajar yang Kredibel: Bacalah buku, jurnal, atau sumber terpercaya lainnya.
  3. Belajar Secara Aktif: Diskusikan dengan orang lain, ajarkan kembali kepada orang lain, atau praktikkan langsung.
  4. Latih dan Evaluasi Pemahaman: Lakukan tes atau uji coba untuk mengukur pemahaman.
  5. Konsisten dan Berkelanjutan: Pembelajaran mendalam memerlukan komitmen jangka panjang.

2. Deep Thinking: Menganalisis dengan Cermat

Deep thinking atau berpikir mendalam adalah kemampuan untuk merenungkan, menganalisis, dan mengevaluasi informasi secara kritis. Broughton (2014) mengatakan berpikir mendalam adalah cara pikiran berfungsi secara alami, bukan sesuatu yang harus dipaksakan untuk dilakukan oleh pikiran. Orang yang memiliki kemampuan berpikir mendalam mampu melihat suatu permasalahan dari berbagai perspektif dan menemukan solusi inovatif.

Keunggulan Deep Thinking:

  1. Meningkatkan kreativitas dan inovasi.
  2. Memudahkan dalam pengambilan keputusan yang tepat.
  3. Mengurangi kemungkinan kesalahan akibat analisis yang dangkal.

Langkah-langkah untuk Deep Thinking yang Efektif:

  1. Luangkan Waktu untuk Merenung: Jangan terburu-buru mengambil keputusan.
  2. Ajukan Pertanyaan yang Mendalam: Gunakan metode seperti 5W+1H untuk mengeksplorasi suatu topik.
  3. Analisis dari Berbagai Sudut Pandang: Pertimbangkan argumen yang berbeda untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas.
  4. Gunakan Teknik Mind Mapping: Bantu otak mengorganisasi pemikiran dengan struktur visual.
  5. Refleksi dan Evaluasi: Periksa kembali pemikiran untuk melihat apakah ada bias atau kesalahan logika.

3. Deep Action: Bertindak Secara Strategis

Deep action atau tindakan mendalam adalah penerapan dari pembelajaran dan pemikiran yang telah dilakukan sebelumnya. Menurut Hochschild (1983), deep action adalah proses di mana seseorang benar-benar mengubah perasaan internalnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan emosional pekerjaan. Deep action mencakup eksekusi yang penuh pertimbangan, konsisten, dan fokus pada pencapaian hasil yang diinginkan.

Keunggulan Deep Action:

  1. Mengubah teori dan ide menjadi kenyataan.
  2. Mendorong produktivitas dan efektivitas.
  3. Mempercepat pencapaian tujuan dengan tindakan yang terarah.

Langkah-langkah untuk Deep Action yang Efektif:

  1. Tentukan Tujuan yang Jelas: Buat rencana dengan tujuan yang spesifik dan realistis.
  2. Buat Strategi yang Tepat: Susun langkah-langkah konkret untuk mencapai hasil yang diinginkan.
  3. Terapkan dan Ukur Kemajuan: Lakukan tindakan nyata dan pantau hasilnya secara berkala.
  4. Evaluasi dan Sesuaikan: Jika perlu, lakukan perbaikan atau penyesuaian terhadap strategi yang digunakan.
  5. Tetap Konsisten dan Disiplin: Tindakan yang berkelanjutan lebih efektif daripada usaha yang sporadis.

4. Menggabungkan Ketiganya untuk Kesuksesan Optimal

Daripada memilih salah satu dari ketiganya, cara terbaik adalah mengombinasikan deep learning, deep thinking, dan deep action secara seimbang. Berikut adalah beberapa langkah praktis untuk mengintegrasikannya:

  1. Pelajari secara mendalam (Deep Learning): Kembangkan pengetahuan dengan membaca, berdiskusi, dan mencari pengalaman.
  2. Renungkan dan analisis (Deep Thinking): Gunakan logika dan kreativitas untuk mengevaluasi informasi sebelum mengambil keputusan.
  3. Bertindak secara efektif (Deep Action): Terapkan pembelajaran dan pemikiran dalam bentuk tindakan nyata yang strategis.

Kesimpulan

Deep learning, deep thinking, dan deep action bukanlah konsep yang berdiri sendiri, melainkan saling melengkapi. Tanpa pembelajaran mendalam, pemikiran dan tindakan menjadi tidak memiliki dasar. Tanpa pemikiran mendalam, pembelajaran menjadi kurang bermakna, dan tindakan bisa tidak efektif. Tanpa tindakan mendalam, pembelajaran dan pemikiran hanya akan menjadi teori tanpa hasil nyata. Oleh karena itu, kunci kesuksesan adalah keseimbangan antara ketiganya dalam setiap aspek kehidupan.

 

Daftar Pustaka:

Davis, F. D. 2019. Deep learning and constructivism in education. New York, NY: Academic Press.

Fitriani, Meuthia Dewi. 2025. Akankah “Deep Learning” Menggantikan Kurikulum Merdeka? Diakses 17 Februari 2025, tersedia online: https://bpmpbengkulu.kemdikbud.go.id/akankah-deep-learning-menggantikan-kurikulum-merdeka/#:~:text=Apa%20Itu%20Deep%20Learning?,menyenangkan%20agar%20siswa%20lebih%20termotivasi

Hamzah, Umar. 2024. Deep Learning, Abdul Mu’ti Ingin Lebih Fokus pada Penjelasan yang Mendalam. Diakses 17 Februari 2025, tersedia online: https://fajar.co.id/2024/11/08/deep-learning-abdul-muti-ingin-lebih-fokus-pada-penjelasan-yang-mendalam/

Hochschild, Arlie Russell. 1983. The managed heart: commercialization of human feeling. Berkeley: University of California Press.

Manchau, Charles Henry. 2025. DeepSeek dari China Mengguncang Ekonomi AI, Dan Ini Baru Permulaan. Diakses 17 Februari 2025, tersedia online: https://id.investing.com/analysis/deepseek-dari-china-mengguncang-ekonomi-ai-dan-ini-baru-permulaan-200247619

Penulis: 
Dr. Slamet Wahyudi, S.Pd., M.Si - Widyaiswara Ahli Madya
Sumber: 
BKPSDMD

Artikel

18/07/2017 | Abdul Sani, S.Pd.I - Widyaiswara Muda pada BKPSDMD Babel
443,302 kali dilihat
20/11/2017 | Syanti Gultom, A.Md - Dinas Koperasi, UKM
431,011 kali dilihat
07/11/2018 | Jimmy Arief Saud Parsaoran, S.T. - Prakom Pertama BKPSDMD
234,331 kali dilihat
31/08/2018 | Jimmy Arief Saud Parsaoran, S.T. - Prakom Pertama BKPSDMD
205,506 kali dilihat
07/12/2017 | Herru Hardiyansah, S.Kom. - Prakom Muda BKPSDMD
142,883 kali dilihat