Penguatan Pemahaman Wawasan Kebangsaan Di Kalangan PNS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Pentingnya Wawasan Kebangsaan

Mengevaluasi kembali penguatan  terhadap pemahaman rasa berwawasan kebangsaan Indonesia di kalangan PNS Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dimana dengan jumlah sumber daya manusia 5.396 orang terhitung mei 2017 terdiri dari 21 etnik/suku yang membaur saat ini juga dengan 6 agama yang dianut, sepatutnya kita sepakat untuk menguatkan / memantapkan kembali nilai-nilai kebangsaan yang dianggap sudah mulai longgar. Kita perlu suatu landasan yang kuat dan konsepsional untuk membangun kembali persatuan dan kesatuan bangsa serta jiwa nasionalisme yaitu "Wawasan Kebangsaan". Membahas Wawasan Kebangsaan, harus dimulai dari nilai-nilai yang dibangun oleh para pendahulu dan pendiri bangsa ini dengan susah payah. Mereka telah menanamkan nilai-nilai persatuan dengan mencetuskan "Sumpah Pemuda" yang kemudian menjadi embrio dari Wawasan Kebangsaan.

Saat sekarang wawasan kebangsaan menjadi banyak dipersoalkan berbagai kalangan dengan persepsi yang berbeda beda. Apabila kita coba mendalaminya, menangkap berbagai ungkapan masyarakat, terutama dari kalangan cendekiawan dan pemuka masyarakat, memang mungkin ada hal yang menjadi keprihatinan. Ada kesan semangat kebangsaan di Indonesia telah menjadi dangkal atau tererosi terutama di kalangan PNS muda seringkali disebut bahwa sifat materialistik mengubah idealisme yang merupakan jiwa kebangsaan, kekuatiran ancaman disintegrasi bangsa, dengan melihat gejala yang terjadi di Bangka Belitung, pertikaian yang terjadi di beberapa daerah dengan berbagai sebab apakah masalah politik, sosial, ekonomi, etnik, agama dan sebagainya dimana terdapat kecenderungan paham kebangsaan merosot menjadi paham kesukuan atau keagamaan yang merajealela dengan mengerahkan massa untuk melakukan demontrasi yang bersifat berusaha pihak lawan maupun pemerintah.         Fenomena yang muncul adalah menyangkut isu-isu global yang memuat nilai-nilai universal dan mengungguli nilai-nilai nasional. Nilai-nilai universal tersebut bahkan sengaja dipaksakan kepada negara tertentu oleh negara-negara yang mengklaim dirinya sebagai negara yang paling menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut. Di tengah arus globalisasi dan proses demokrasi yang sedang berjalan saat ini di era reformasi, maka penguatan pemahaman nilai-nilai wawasan kebangsaan merupakan kebutuhan mutlak, utamanya bagi PNS yang rentan terhadap pengaruh luar yang bertentangan dengan perilaku dan budaya bangsa.

Karena itu diperlukan upaya peningkatan wawasan kebangsaan dengan membangun karakter agar memiliki wawasan dan motivasi yang kuat serta memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap masa depan bangsa dan negara.

Strategi menerapkan Wawasan Kebangsaan di Kalangan PNS

Wawasan kebangsaan Indonesia mutlak dihayati dan diwujudkan oleh PNS sebagai orang dewasa dan anak-anak kita bersama-sama dengan seluruh bangsa kita demi keutuhan persatuan dan kesatuan nasional Indonesia. Pengalaman menunjukan bahwa, Yugoslavia dan Uni Soviet adalah contoh negara-negara yang porak poranda menjadi banyak negara kecil karena mereka masing-masing tidak memiliki wawasan kebangsaan dan nasionalisme yang berakar pada kebudayaan nasional mereka masing-masing. Sebagai bangsa kita memiliki Pancasila yang menjadi pandangan hidup bangsa, dasar negara dan  ideologi nasional di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara yang berakar kuat di dalam kebudayaan di Indonesia. Rasa memiliki dan keyakinan menjadi bagian integral dari bangsa kita inilah yang perlu kita pupuk dan kembangkan di antara PNS. Bangka Belitung memang adalah daerah yang dianggap aman dan sukses proses pembauran antar etnis bilamana pendatang  meletakkan falsafah ” dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung “ demikian juga halnya keberhasilan berakulturasinya etnik melayu dan china dengan ikon “ Fangin Tongin Jitcong “.

        Straetgi yang dapat digunakan untuk menguatkan pemahaman terhadap wawasan kebangsaan antara lain :

  1. Melalui Diklat Prajab CPNS, Diklatpim IV,III tentang materi pembelajaran Wasbang dan Nasionalisme
  2.   Seminar,Lokakarya tentang Pancasila
  3.   Pembauran berbagai etnik dan agama di tempat tugas
  4.   Menekankan jiwa nasionalis dalam keragaman
  5. Tidak mendiskriminasikan perbedaan anatara mayoritas dan minoritas
  6. Menekankan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia dalam rapat kedinasan
  7. Kesempatan untuk mendapatkan jabatan di pemerintahan secara adil

Kewaspadaan secara dini

Meskipun daerah Bangka Belitung kelihatan minim gejolak yang menonjol yang melibatkan PNS sebagai provakator konflik seperti di daerah lain seperti di Kalimantan, Maluku,Papua namun tetap diwaspadai secara dini kemungkinan hal dimaksud yang disebabkan gesekan di tempat tugas / lingkungan OPD. harus serius untuk berupaya menguatkan kembali pemahaman dan pengamalan Pancasila mengingat virus anti-Pancasila sudah menyebar keseluruh elemen masyarakat. Bukan hanya orang awam namun juga kaum intelektual terpelajar seperti PNS. Saat ini wawasan kebangsaan serta pemahaman Pancasila semakin melemah, karenanya diperlukan kesadaran masyarakat agar nilai-nilai dan wawasan kebangsaan tidak melemah, bisa melunturkan jiwa nasionalisme. PNS mempunyai pemahaman dan berwawasan kebangsaan yang luas karena mereka adalah calon Pemimpin, orang tua   masa depan bangsa. Indonesia yang amat heterogen, karena terdiri dari berbagai suku bangsa, agama dan adat istiadat, sangat penting dibangun kesadaran dan komitmen, untuk merasa satu, yakni satu tanah air, satu bahasa dan satu bangsa.

Untuk mengantisipasi kewaspadaan dini perlu diberikan solusi agar tidak meluas dan memberikan dampak negatif sebagai berikut :

                                                      Tabel 1

No

Permasalahan

Solusi

1.

Konflik pribadi sesama PNS

Atasan harus segera menengahi

2.

Bilamana mulai melibatkan kelompok etnik,agama,kelompok tertentu

Institusi berwenang tanggap terhadap akar konflik

3.

Sekecil apapun laporan di OPD dan lingkungan masyarakat

Aparat cepat bertindak agar tidak meluas

4.

Oknum PNS berindak sebagai aktor,Orator,Provokator

Diberikan tindakan secara tegas baik secara administratif dan hukum

5.

Bila ada tindakan pengancaman, persekusi,penganiayaan

Harus dituntaskan sampai Pengadilan sebagai efek jera

 

Sedangkan konflik yang sering terjadi di lingkungan OPD berdasarkan realita dan observasi antara lain :

Tabel 2

No

  •  

Solusi

1.

Perseteruan  jabatan

Lelang jabatan

2.

Pembagian rejeki tambahan kegiatan

Secara musyawarah dan mufakat

3.

Selingkuh

Sanksi administratif dan hukum

4.

Menikah tanpa izin istri pertama

Sanksi administratif dan hukum

5.

Gaya hidup PNS muda

Pencerahan dan kesadaran

6.

Mayoritas dan minoritas etnik

Pembauran

 

Harapan terhadap PNS sebagai ASN

Kehidupan harmonis secara empiris terjalin dalam menjalankan tugas sehari – hari telah terbukti bahwa di kalangan PNS Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengingat rendahnya persentase konflik antar keragaman antara yang berasal dari luar daerah dan penduduk lokal dibeberapa level struktur jabatan pemerintahan maka dapat diharapkan sebagai pilot proyek Indonesia mini.

Sebagaimana kita ketahui PNS sebagai ASN dalam pengabdiannya diharapkan sebagai pemberi pelayanan publik yang profesional dan berintegrasi tinggi sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, begitu juga diharapkan sebagai perekat dan pemersatu bangsa mereka harus menjaga kondisi damai dan menciptakan kondisi damai. Dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, wawasan kebangsaan merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan kepada setiap PNS sebagai proses dalam pembentukan sikap moral agar memiliki kecintaan terhadap tanah airnya dalam memelihara kesinambungan perjalanan kehidupan bangsa, serta terpeliharanya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Komitmen bersama menjaga dan memelihara kebhinnekaan dalam kebersamaan harus tetap lestari di Pemerintahan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tentu kearifan lokal tetap berlaku dengan bijak terhadap sesama anak bangsa yang mempunyai semangat pembangunan demi tegaknya negeri tercinta, PNS adalah harapannya untuk bergerak bersama – sama meskipun etnik akan bertambah dari jumlah  yang ada berdatangan dari seluruh penjuru tanah air dan persaingan keras nan bertambah untuk memcari kehidupan.

Referensi :

http://www.kompasiana.com/bambangnurdiansah/pentingnya-wawasan-kebangsaa...

Penulis: 
Rachmat Bahmim Safiri,S.H.,M.Si - Widyaiswara Muda BKPSDM
Sumber: 
BKPSDMD

Artikel

18/07/2017 | Abdul Sani, S.Pd.I - Widyaiswara Muda pada BKPSDMD Babel
433,054 kali dilihat
20/11/2017 | Syanti Gultom, A.Md - Dinas Koperasi, UKM
401,293 kali dilihat
07/11/2018 | Jimmy Arief Saud Parsaoran, S.T. - Prakom Pertama BKPSDMD
233,091 kali dilihat
31/08/2018 | Jimmy Arief Saud Parsaoran, S.T. - Prakom Pertama BKPSDMD
204,129 kali dilihat
07/12/2017 | Herru Hardiyansah, S.Kom. - Prakom Muda BKPSDMD
140,557 kali dilihat