Pendidikan Dan Pelatihan Dalam Upayapengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Sipil Negara

Sumber daya manusia Aparatur Sipil Negara (ASN) yang handal merupakan investasi berharga bagi sebuah organisasi birokrasi. Birokrasi saat ini, menuntut aparatnya harus dapat bersikap dan berperilaku seperti yang diinginkan masyarakat, yaitu memberikan pelayanan public yang mudah, murah dan cepat, tepat waktu, serta tidak berbelit-belit (Dwiyanti et. Al. 2006:235). Oleh karena itu, perlu adanya perubahan orientasi, cara berpikir dan bertindak dari seluruh aparat birokrasidalam menghadapi perubahan lingkungan internal dan eksternal yang dinamis. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kemampuan dan profesionalisme agar organisasi dapat bertahan dan berkembang.

Pengembangan sumber daya manusia aparatur bertujuan untuk dapat memperbaiki kinerja karyawan-karyawan yang bekerja secara tidak memuaskan karena kekurangan ketrampilan. Selain itu, pengembangan pegawai pada dasarnya bertujuan untuk memastikan dan memelihara kemampuan  pegawai sehingga memenuhi kualifikasi yang diprasyaratkan sehingga dapat memberikan kotribusi optimal bagi organisasi. Salah satu bentuk pengembanganpegawaiadalahpendidikan dan pelatihan.

Pendidikandan pelatihan adalah proses terencana untuk mengubah sikap/prilaku, pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman belajar yang diharapkan dapatmemberi kontrbusi pada peningkatan produktivitas, efektitas dan efisiensi organisasi setelah peserta kembali ke tempat kerjanya. Pendidikan dan pelatihan dapat melalui offthe job dan on the jobtraining.Off the jobtraining yaitu pendekatanpelatihan di luar tempat kerja yang memberikan kesempatan pada pegawai untuk keluar dari rutinitas pekerjaan dan berkonsentrasidalam mempelajari sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan.Sedangkan, pendekatan on the job training adalah pendekatan pelatihan yang diberikan dengan menyesuikan metode kerja, melakukan adaptasi dengan pekerjaan, menggunakan media kerja atau alat kerja secara langsung.

PENGEMBANGAN PEGAWAI DALAM ORGANISASI

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, moral pegawai  sesuai dengan kebutuhan jabatan. Tujuan pengembangan adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja (Hasibuan: 2002: 69). Pengembangan didasarkan pada fakta bahwa seorang pegawai membutuhkan serangkaian pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang berkembang supaya bekerja dengan baik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selama kariernya.Persiapan karir jangka panjang dari seorang pegawai untuk serangkaian posisi inilah yang dimaksudkan dengan pengembangan pegawai.

Schuler dan Jackson (1997:323) pengembangan pegawai adalah merupakan kegiatan dalam rangka mempersiapkan para pegawai untuk kemajuan dikemudian hari, Kegiatan pengembangan juga menjamin pegawai memenuhi syarat untuk posisi yang mereka cita-citakan.Pengembangan pegawai pada dasarnya bertujuan untuk memastikan dan memelihara kemampuan pegawai sehingga memenuhi kualifikasi yang diprasyaratkan sehingga selaras dengan tujuan organisasi agar dapat tercapai sebagaimana yang direncanakan.

Pengembangan sumber daya manusia merupakan unsur yang sangat penting dalam organisasi sebab pegawai merupakan aset yang sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Notoatmodjo (2003:4) mengemukakan bahwa  pengembangan sumber daya manusia adalah suatu proses perencanaan pendidikan, pelatihan dan pengelolaan tenaga atau pegawai untuk mencapai hasil yang optimal. Pengembangan  mewakili suatu inventasi yang berorientasi ke masa depan dalam diri pegawai danmenekankan pada peningkatan kemampuan malaksanakan tugas baru dimasa yang akan datang (Siagian, 2007:183)

Pengembangan mempunyai lingkup yang luas. Sebagaimana Smith (2000:2) mengemukakan “Development: the growth or realization of a person ability through conscious  or unconscious learning”.  Ini berarti bahwa pengembangan meliputi  seluruh aspek peningkatan kualitas pegawai bukan hanya pendidikan dan pelatihan. Pengembangan lebih terfokus pada kebutuhan jangka panjang umum organisasi.Hasilnya bersifat tidak langsung dan hanya dapat diukur dalam jangka panjang. Pelatihan diarahkan untuk memperbaiki prestasi kerja saat ini sedangkan pengembangan adalah untuk mengembangkan keterampilan untuk pekerjaan masa depan.

Dalam upaya pengembangan aparatur sipil negara, Simamora (1997:342) mengungkapkan ada dua aspek kegiatan penting yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain yakni kegiatan pelatihan dan kegiatan pengembangan sumber daya manusia itu sendiri. Kedua kegiatan tersebut dimaksudkan untuk mengembangkan kompetensi yang dimiliki pegawai agar dapat digunakan secara efektif. Kegiatan pelatihan dipandang sebagai awal pengembangan pegawai yaitu dengan diadakannya proses orientasi yang kemudian dilanjutkan secara berkelanjutan selama pegawai tersebut berada di dalam organisasi. Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara bentuk orientasi ini dilaksanakan melalui proses pendidikan dan pelatihan (Pasal 63 Ayat 4).

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengatur tentang pengembangan kompetensi pegawai melalui pendidikan dan pelatihan.Pasal 70 disebutkan bahwa setiap pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi tersebut diantaranya melalui pendidikan dapelatihan.Pada masa orientasi atau percobaan Pegawai Negeri Sipil, proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun integritas moral dan kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab serta memperkuat profesionalisme dan kompetensi bidang.Untuk mengembangkan kompetensi ASN, setiap instansi pemerintah wajib menyusun rencana pengembangan kompetensi dalam rencana kerja anggaran tahunan dalam rangka pengembangan karir khususnya PNS.Pengembangan karir PNS nantinya harus mempertimbangkan kompetensi.

Oleh karena itu, perlu adanya koordinasi yang cukup baik antara setiap unit kerja yang ada di dalam organisasi dengan bagian kepegawaian.Hal ini penting mengingat setiap unit kerja lebih mengetahui kebutuhan pengembangan kompetensi pegawai yang berada di unit kerja tersebut.Bagian kepegawaian harus dapat melakukan perencanaan pengembangan kompetensi pegawai agar organisasi memiliki ketersediaaan pegawai yang dapat melaksanakan tugas dan fungsi organisasi.Dengan pengembangan yang terencana maka organisasi memiliki pegawai yang siap pakai pada saat dibutuhkan untuk suatu posisi, jabatan atau tugas tertentu.Oleh karena itu, bagian kepegawaian berperan sebagai pendukung dalam pelaksanaan aktivitas pengembangan pegawai. Salah satu bentuk pengembangan tersebut berhubungan dengan peningkatan kompetensi yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap prilaku bagi pegawai di setiap unit kerja,

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan Pegawai negeri Sipil.  Menurut Smith (2000:2) training is a planned process to modify attitude, knowledge, skill behavior through learning experience to achieve effective performance in activity or range of activities. Pelatihan adalah proses terencana untuk mengubah sikap/prilaku, pengetahuan dan keterampilan melalui pengalaman belajar untuk mencapai kinerja yang efektif dalam sebuah kegiatan atau sejumlah kegiatan. Simanjuntak (1985:58)pelatihan dimaksudkan untuk  meningkatkan keterampilan pegawai baik secara horizontal maupun vertical. Secara horizontal berarti memperluas keterampilan jenis pekerjaan yang diketahui, sedangkan vertical memperdalam satu bidang tertentu.

Pendidikan dan pelatihan pegawai memberi kontribusi pada peningkatan produktivitas, efektitas dan efisiensi organisasi.Pendidikan dan pelatihan bagi pegawai harus diberikan secara berkala agar setiap pegawaiterpelihara kompetensinya untuk peningkatan kinerja organisasi.Oleh karena ini program pelatihan harus mendapat perhatian melalui perencanaan kebutuhan diklat bagi pegawai setiap pegawai.Rivai (2009:213) menyatakan pelatihan biasanya terfokus usaha peningkatan kinerja pegawai melalui penyediaan pembelajaran keahlian-keahlian khusus atau membantu mereka mengoreksi kelemahan-kelemahan dalam kinerja mereka.Dalam pelatihan diberikan instruksi untuk mengembangkan keahlian yang dapat langsung terpakai pada pekerjaan.Melalui pelatihan dilakukan segala upaya dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai pada pekerjaaan yang didudukinya sekarang.Pelatihan diarahkan untuk meningkatkan kompetensi pegawai dalam melaksanakan tugas mereka saat ini secara lebih baik.

Secara umum, tujuan pendidikan dan pelatiha (Diklat) adalah sebagai berikut:

  1. Meningkatkan pengetahuan, keahlian, ketrampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan secara professional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi
  2. Menciptakan aparatur yang mampu berperan sebagai pembaharuan dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa
  3. Memantapkan sikap dan semangat pengabdian yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masayarakat
  4. Menciptakan kesamaan visi dan dinamika pola pikir dalam melaksanakan tugas pemerintah secara umum dan pembangunan demi terwujudnya pemerintahan yang baik.

Sedangkan sasaran Diklat bagi PNS adalah terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan masing-masing.Diklat memiliki dua fungsi sekaligus yaitu fungsi pendidikan dan fungsi pelatihan yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (PP No. 101 tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil). Pendidikan dan Pelatihan sangat penting karena dapat meningkatkan kesadaran pegawai maupun karyawan untuk dapat memahami dan memiliki kemampuan melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan prosedur yang berlaku, maupun keahlian dan ketrampilan di bidang teknis tertentu, yang mampu mendukung pelaksanaan tugas-tugas secara efektif dan efisien.

Thoha (2005)mengemukakan:“Dasar pertimbangan instansi dalam melaksanakan diklat untuk para pegawainya adalah pembinaan dan pengembangan karir pegawai yang bersangkutan, kepentingan promosi, tersedianya anggaran dan syarat-syarat pegawai yang mengikuti diklat. Untuk pemilihan pegawai yang diikutsertakan dalam diklat didasarkan pada kebutuhan organisasi, alasan peningkatan kinerja, kemampuan dan keterampilan pegawai, kepangkatan …”

Schuler dan Jackson (1997:325) pelatihan dimaksudkan untuk menghilangkan kekurangan.baik yang ada sekarang maupun yang akan datang yang meyebabkan pegawai bekerja dibawah standar yang diinginkan. Pendidikan dan pelatihan mempunyai fokus peningkatan kompetensi pegawai berupa keahlian yang bakal memberikan manfaat bagi organisasi secara cepat.Manfaat-manfaat pendidikan dan pelatihan bagi organisasi pada umumnya dapat dirasakan dengan segera setelah pegawai terbut kembali bertugas.

Donalson dan Scannnel (1993)menyatakan bahwa pelatihan efektif bukan sekedar mengatakan atau menunjukkan kepada seseorang bagaimana melakukan sebuah tugas tetapi upaya untuk mentransfer keterampilan dan pengetahuan sehingga peserta pelatihan menerima dan melakukan latihan tersebut pada saat melakukan pekerjaannya.Pelatihan harus mempelajari keterampilan atau teknik-teknik khusus yang dapat didemonstrasikan dan diobservasi di tempat tugasnya.Penekanan pelatihan adalah pada peningkatan kemampuan dalam melaksanakan tugas saat ini.

Tanggung jawab pendidikan dan pelatihan dalam organisasi berada pada seluruh komponen organisasi.Pimpinan organisasi memiliki tanggung jawab atas penyampaian-penyampaian kebijakan umum dan prosedur-prosedur yang dibutuhkan dalam menerapkan program-program pelatihan, melakukan pengendalian administrative terhadap pelaksanaan program pelatihan.Bagian kepegawaian atau personalia pada intinya memberikan dukungan kepada para pegawai dan staff serta membantu manajemen lini dalam pelatihan dan pengembangan dengan menyediakan sumber daya dalam program pelatihan.

Sumber Daya Manusia

Pada hakikatnya, sumber daya manusia berupa manusia yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak untuk mencapai tujuan organsiasi.Dewasa ini, perkembangan terbaru memandang karyawan bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan sebagai modal atau asset bagi institusi atau organisasi.Oleh karena itu, kemudian muncul istilah baru di luar H.R (human resources) yaitu H.C (human capital).Sumber daya manusia (SDM) bukan sekedar asset utama, tetapi aset yang bernilai dan dapat dilipat gandakan, dikembangkan dan sebaliknya sebagai liability (beban, cost).

Pengertian sumber daya manusia adalah individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organiasasi baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai asset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.Pegawai Negeri Spili (PNS) merupakan salah satu sumber daya manusia yang dimiliki oleh negara yang berperan dalam menunjang kinerja pemerintah.Pada dasarnya kinerja pegawai merupakan suatu bentuk hasil kemampuan kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab.Bentuk dari kemampuan kerja tersebut meliputi kemampuan konsep, kemampuan teknis dan kemampuan hubungan interpersonal pegawai.

Dalam hubungannya dengan usaha peningkatan kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS), salah satu langkah yang dapat ditempuh adalah dengan melaksanakan program-program pelatihan dan pengembangan SDM.Pengembangan SDM lebih mengutamakan dan mefokuskan pada peningkatan kemapuan dalam pengambilan keputusan dan interaksi dalam rangka memperluas hubungan (human relation) bagi para karyawan manajemen tingkat atas dan manajemen tingkat menengah, sedangkan pelatihan SDM difokuskan untuk karyawan tingkat bawah dalam meningkatkan keahlian kerja mereka. Dengan begitu, karyawan akan semakin terampil dan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan bertanggung jawab sesuai dengan standar instansi pemerintah dan negara.

Tuntutan publik yang semakin besar terhadap perbaikan pelayanan publik, memaksa ASN segera berbenah diri. Pemerintah perlu selalu melakukan updating terhadap standar pendidikan dan pelatihan yang ada dengan cara meningkatkan materi yang disusun apa bersifat khusus atau menurut kebutuhan tujuan pelatihan, metode yang digunakan, kemampuan widyaiswara selain itu harus memperhitungkan tipe peserta yang akan di training dan yang terakhir evaluasi pelatihan setelah masa pendidikan berakhir dengan memperhitungkan tingkat reaksi, tingkat belajar dan nilai akhir.

Pendidikan dan pelatihan pegawai merupakan suatu persyaratan untuk memperbaiki berbagai keterampilan, keahlian dan pengetahuan berdasarkan aktivitas kerja sesungguhnya terinci dan rutin agar dapat menjalankan dan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya sehingga tercapainya tujuan organisasi.

 

Education And Training To Develop The Resources Of The State Civil Apparatus

Reliable State Civil Service (ASN) resources are valuable investments for a bureaucratic organization. Current bureaucracy, requires employees to be able to behave as desired by society, namely to provide public services that are easy, cheap and fast, timely, and not complicated (Dwiyanti et. Al. 2006: 235). Therefore, it is necessary to change orientation, ways of thinking and acting from all bureaucratic apparatus in dealing with changes in the dynamic internal and external environment. Therefore, it is necessary to increase the ability and professionalism so that the organization can survive and develop.

The development of apparatus resources aims to be able to improve the performance of employees who are unsatisfactory because they are less skilled. Basically, employee development aims to ensure and maintain the ability of employees to fulfill the required qualifications in order to provide optimal contribution to the organization. One form of employee development is through education and training.

Education and training is a planned process to change attitudes, knowledge and skills through learning experiences. It is hoped that it can contribute to increasing organizational productivity, effectiveness and efficiency after the participants return to their workplace. Education and training can be done through the job and on the job training.

Off the jobtraining is a training approach outside the workplace by giving employees the opportunity to get out of work routines and concentrate on learning something related to work. Meanwhile, the on the job training approach is a training approach by adjusting work methods, adapting to work, using work media or work tools directly.

Employee Development in Organizations

Development is an effort to improve the ability of employees in terms of technical, theoretical, conceptual, and moral in accordance with the position requirements.

The purpose of development is to increase work productivity (Hasibuan: 2002: 69). Development is based on the fact that an employee needs a range of knowledge, skills that develop to work well during his career. Long-term career preparation from an employee for a series of positions.

According to Schuler and Jackson (1997: 323) employee development is an activity in order to prepare employees for progress in the future, development activities also ensure that employees fulfill the requirements for the positions they aspire to. Employee development basically aims to ensure and maintain the ability of employees to fulfill the required qualifications so that they are aligned with the goals of the organization so that they can be achieved as planned.

Development of human resources is a very important element in the organization because employees are very important assets in achieving organizational goals that have been set.

According to Notoatmodjo (2003: 4) argues that the development of human resources is a process of planning education, training and management of personnel or employees to achieve optimal results. Development represents an inventory that is oriented towards the future in employees and emphasizes on improving the ability to carry out new tasks in the future (Siagian, 2007: 183)

Development has a broad scope. As according to Smith (2000: 2) that "Development: the growth or realization of a person's ability through conscious or unconscious learning".

This means that development covering all aspects of improving employee quality is not only education and training. Development is more focused on the general long-term needs of the organization. The results are indirect and can only be measured in the long run. Training is directed at improving current work performance while development is to develop skills for future work.

In an effort to develop the state civil apparatus, Simamora (1997: 342) revealed that there are two aspects of important activities that cannot be separated from each other, namely training activities and human resource development activities themselves. Both of these activities are intended to develop competencies that employees have in order to be used effectively. Training activities are seen as the beginning of employee development, namely by holding an orientation process which is then continued continuously as long as the employee is in the organization.

In Law Number 5 of 2014 concerning State Civil Apparatus this form of orientation is carried out through the process of education and training (Article 63 Paragraph 4).

Law No. 5 of 2014 concerning the State Civil Apparatus regulates the development of employee competencies through education and training. Article 70 states that every employee of the State Civil Apparatus (ASN) has the right and opportunity to develop such competencies including through education training. During the orientation or trial period of Civil Servants, the education and training process is integrated to build moral integrity and honesty, enthusiasm and motivation for nationalism and nationality, superior and responsible personality traits and strengthening professionalism and field competencies. To develop ASN competencies, each government agency is required to develop a competency development plan in the annual budget work plan in the context of career development, especially civil servants. Career development for civil servants will have to consider competence.

Therefore, good coordination is needed between each work unit within the organization with the staffing department. This is important because each work unit knows more about competency development needs. The staffing department must be able to carry out planning, develop employee competencies in order to have the availability of employees who can carry out the tasks and functions of the organization. With planned development, the organization has employees who are ready to use when needed for a certain position, position or task. Therefore, the employment department acts as a supporter in implementing employee development activities. One form of development is related to increasing competency, namely knowledge, skills and attitudes for employees in each work unit,

Education And Training

Education and training is the process of organizing teaching and learning in order to improve the ability of civil servants. According to Smith (2000: 2) training is planned process to modify attitude, knowledge, through learning experience skill behavior to achieve effective performance in activity or range of activities.

Training is a planned process to change attitudes, knowledge and skills through learning experiences to achieve effective performance in an activity or a number of activities. Simanjuntak (1985: 58) training is intended to improve employee skills both horizontally and vertically. Horizontally means expanding the skills of the type of work that is known, while vertically deepening one particular field.

Employee education and training contributes to increasing organizational productivity, effectiveness and efficiency. Education and training for employees must be provided periodically so that every employee maintains his competence to improve organizational performance. Because of this the training program must receive attention through planning training needs for employees of each employee. Rivai (2009: 213) states that training is usually focused on efforts to improve employee performance through providing learning specific skills or helping them correct weaknesses in their performance. In training given instructions to develop skills that can be directly used on the job. Through training all efforts are made in order to improve the performance of employees in the jobs they occupy now. Training is directed at improving employee competencies in carrying out their current tasks better.

Generally the objectives of education and training are as follows::

  1. Increasing knowledge, expertise, skills and attitudes to be able to carry out professional duties in a manner based on the personality and ethics of civil servants in accordance with agency needs
  2. Creating an apparatus that is capable of acting as a renewal and an adhesive to the unity and unity of the nation
  3. Strengthen the attitude and enthusiasm of service that is oriented to service, protection and empowerment of the community
  4. Creating a common vision and dynamic mindset in carrying out government duties in general and development for the realization of good governance.

While the target of education and training for civil servants is the realization of civil servants who have competencies that are in accordance with their respective job requirements. Education and training have two functions at once, namely the function of education and the function of training, which is an inseparable unit (PP No. 101 of 2000 concerning Civil Servant Education and Training). Education and training is very important because it can increase the awareness of employees and employees to be able to understand and have the ability to carry out tasks in accordance with applicable procedures, as well as expertise and skills in certain technical fields, which are able to support the implementation of tasks effectively and efficiently.

According to Thoha (2005): "The basic consideration of agencies in implementing education and training for their employees is the development and career development of the employees concerned, the interests of promotion, the availability of budgets and the requirements of employees who attend education and training. For the selection of employees who are included in education and training based on the needs of the organization, the reasons for improving employee performance, abilities and skills, rank ... "

According to Schuler and Jackson (1997: 325); training is intended to eliminate deficiencies. both current and future causes employees to work below the desired standards. Education and training have a focus on increasing employee competencies in the form of expertise that will provide benefits to the organization quickly. The benefits of education and training for the organization can generally be felt immediately after the employee is back on duty.

According to Donalson and Scannnel (1993); states that effective training is not just saying or showing someone how to do an assignment but an effort to transfer skills and knowledge so that trainees receive and carry out the exercise while doing their work. Training must learn special skills or techniques that can be demonstrated and observed in place of duty. The emphasis of training is on increasing the ability to carry out current tasks.

The responsibility of education and training in organizations is in all components of the organization. The leadership of the organization has responsibility for the delivery of general policies and procedures needed in implementing training programs, conducting administrative controls on the implementation of training programs. The personnel or personnel department essentially provides support to employees and staff and assists line management in training and development by providing resources in training programs.

Human Resources

In essence, human resources in the form of humans are employed in an organization as a driver to achieve organizational goals. Today, the latest developments see employees not as mere resources, but as capital or assets for institutions or organizations. Therefore, new terms arise outside H.R (human resources), namely H.C (human capital). Human resources (HR) are not only the main assets, but assets that are valuable and can be multiplied, developed and vice versa as a liability (expense, cost).

The definition of human resources is an individual who works as a driver of an organization, both an institution and a company and functions as an asset that must be trained and developed. Spili Civil Servants (PNS) is one of the human resources owned by the state that plays a role in supporting government performance. Basically the performance of employees is a form of work ability results in quality and quantity achieved by an employee in carrying out tasks in accordance with responsibilities. The form of work ability includes the ability of concepts, technical abilities and abilities of employee interpersonal relationships.

In conjunction with efforts to improve the performance of Civil Servants (PNS), one of the steps that can be taken is to carry out training programs and human resource development. HR development prioritizes and focuses on increasing capability in decision making and interaction in order to expand relations (human relations) for top management and middle level management employees, while HR training is focused on lower level employees in improving their work skills. That way, employees will be more skilled and able to carry out their duties properly and responsibly according to the standards of government agencies and the state.

Greater public demands on improving public services, forcing ASN to immediately improve itself. The government needs to always update the existing education and training standards by increasing the material compiled specifically or according to the training objectives, methods used, widyaiswara abilities, taking into account the types of participants who will be trained and training evaluation after the education period ends taking into account reaction rate, learning level and final grade.

Employee education and training is a requirement to improve various skills, and knowledge based on actual and detailed work activities in order to be able to run and complete work so that the achievement of organizational goals is achieved..

Penulis: 
Jimmy Arief Saud Parsaoran, S.T. - Prakom Pertama BKPSDMD
Sumber: 
BKPSDMD

Artikel

18/07/2017 | Abdul Sani, S.Pd.I - Widyaiswara Muda pada BKPSDMD Babel
435,775 kali dilihat
20/11/2017 | Syanti Gultom, A.Md - Dinas Koperasi, UKM
413,024 kali dilihat
07/11/2018 | Jimmy Arief Saud Parsaoran, S.T. - Prakom Pertama BKPSDMD
233,746 kali dilihat
31/08/2018 | Jimmy Arief Saud Parsaoran, S.T. - Prakom Pertama BKPSDMD
204,807 kali dilihat
07/12/2017 | Herru Hardiyansah, S.Kom. - Prakom Muda BKPSDMD
141,509 kali dilihat