A. Pemahaman Pemimpin dan Kepemimpinan
Pemimpin adalah individu yang melakukan proses mempengaruhi sebuah kelompok atau organisasi untuk mencapai sesuatu tujuan yang telah disepakati bersama, sedangkan kepemimpinan adalah sifat yang diterapkan individu yang bertindak sebagai pemimpin untuk mempengaruhi anggota kelompoknya untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah disepakati bersama. “Setiap orang memiliki Gaya Kepemimpinan Masing-masing”.
Secara umum : Kepemimpinan adalah ilmu dan seni mempengaruhi orang atau kelompok untuk bertindak seperti yang diharapkan dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan yang diinginkan pihak lainnya.
Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang – orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas
Pemimpin Menurut Para Ahli
Ahmad Rusli dalam kertas kerjanya Pemimpin Dalam Kepimpinan Pendidikan (1999) menyatakan pemimpin adalah individu manusia yang diamanahkan memimpin subordinat (pengikutnya) ke arah mencapai matlamat yang ditetapkan.
Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983 : 255) Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya.
Wahjosumidjo (1987:11): Kepemimpinan pada hakikatnya adalah suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti: kepribadian (personality), kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability). Kepemimpinan juga sebagai rangkaian kegiatan (activity) pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, pengikut, dan situasi.
Koontz dan O’donnel, mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya.
B. Letak Perbedaan Pemimpin dan Kepemimpinan
Pemimpin adalah suatu lakon atau peran atau ketua dalam sistem dalam suatu organisasi atau kelompok. Sedangkan kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk empengaruhi orang-orang lain agar bekerja guna mencapai tujuan dan sasaran.
Dilihat dari tugasnya,pemimpin mempunyai tugas sebagai berikut :
a. mengantarkan
b. mengetahui
c. memelopori
d. memberi petunjuk
e. mendidik
f. memberi bimbingan dan penyuluhan
g. menggerakkan bawahan
Fungsi utama pemimpin seorang pemimpin menurut Davis Krench dan Richard S. Krutchfield yaitu :
• Perencana
• Pelaksana
• Penyusun kebijakan
• Tenaga ahli
• Wakil kelompok luar
• Pengawas dan pengendali pertalian-pertalian di dalam kelompoknya
• Pelaksana hukuman dan pujian
• Pelerai bawahannya yang bersengketa
• Suri teladan bawahannya
• Lambang suatu kelompok
• Penanggung jawab
• Tokoh bapak
• Kambing hitam
• Pecinta ideologi bagi kelompoknya
Tanggung jawab pemimpin dari 2 tahap, yaitu :
1. kewajiban untuk menyelesaikan tugas
2. mempertanggungjawabkan kepada atasan atau kepada orang yang mendelegasikan wewenang mengenai hasil yang telah dicapai.
C. Tugas Kepemimpinan
Sedangkan tugas kepemimpinan yaitu, melaksanakan fungsi-fungsi manajemen seperti yang telah disebutkan sebelumnya yang terdiri dari: merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, dan mengawasi.
Terlaksananya tugas-tugas tersebut tidak dapat dicapai hanya oleh pimpinan seorang diri, tetapi dengan menggerakan orang-orang yang dipimpinnya. Agar orang-orang yang dipimpin mau bekerja secara erektif seorang pemimpin di samping harus memiliki inisiatif dan kreatif harus selalu memperhatikan hubungan manusiawi. Secara lebih terperinci tugas-tugas seorang pemimpin meliputi: pengambilan keputusan menetapkan sasaran dan menyusun kebijaksanaan, mengorganisasikan dan menempatkan pekerja, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan baik secara vertikal (antara bawahan dan atasan) maupun secara horisontal (antar bagian atau unit), serta memimpin dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi tidak dapat dibantah merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
> Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijaksanaan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
> Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, dsb.
Dalam upaya mewujudkan kepemimpinan yang efektif, maka kepemimpinan tersebut harus dijalankan sesuai dengan fungsinya. Sehubungan dengan hal tersebut, menurut Hadari Nawawi (1995:74), fungsi kepemimpinan berhubungn langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam, bukan berada diluar situasi itu Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian didalam situasi sosial keiompok atau organisasinya.
Fungsi kepemimpinan menurut Hadari Nawawi memiliki dua dimensi yaitu:
1) Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan dalam tindakan atau aktifitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-orang yang dipimpinya.
2) Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksnakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi, yang dijabarkan dan dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan kebijakan pemimpin.
Sehubungan dengan kedua dimensi tersebut, menurut Hadari Nawawi, secara operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan, yaitu:
1. Fungsi Instruktif.
Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah), bilamana (waktu memulai, melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara efektif. Sehingga fungsi orang yang dipimpin hanyalah melaksanakan perintah.
2. Fungsi konsultatif.
Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah. Hal tersebut digunakan manakala pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.
3. Fungsi Partisipasi.
Dalam menjaiankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya. Setiap anggota kelompok memperoleh kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan yang dijabarkan dari tugas-tugas pokok, sesuai dengan posisi masing-masing.
4. Fungsi Delegasi
Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang membuay atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi sebenarnya adalah kepercayaan ssorang pemimpin kepada orang yang diberi kepercayaan untuk pelimpahan wewenang dengan melaksanakannya secara bertanggungjawab. Fungsi pendelegasian ini, harus diwujudkan karena kemajuan dan perkembangan kelompok tidak mungkin diwujudkan oleh seorang pemimpin seorang diri.
5. Fungsi Pengendalian.
Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus mampu mengatur aktifitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Dalam melaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.
Teori Kepemimpinan
3 (tiga) teori tentang asal-usul terbentuk seorang pemimpin, diantaranya sebagai berikut:
1.Teori Genetik – menyatakan bahwa pemimpin itu terlahir dengan bakat yang yang sudah terpendam di dalam diri seseorang.
2.Teori Sosial – menyatakan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin melalui latihan, kesempatan dan pendidikan.
3. Teori Ekologis – teori ini merupakan gabungan dari 2 teori di atas.
Sifat-sifat Pemimpin
Beberapa sifat yang biasanya melekat pada diri seorang pemimpin, diantaranya adalah sebagai berikut.
- Intelejensi – Kemampuan bicara, menafsir, dan bernalar yang lebih kuat daripada para anggota yang dipimpin.
- Kepercayaan Diri – Keyakinan akan kompetensi dan keahlian yang dimiliki
- Determinasi – Hasrat untuk menyelesaikan pekerjaan yang meliputi ciri seperti berinisiatif, kegigihan, mempengaruhi, dan cenderung menyetir
- Integritas – Kualitas kejujuran dan dapat dipercaya oleh para anggota
- Sosiabilitas – Kecenderungan pemimpin untuk menjalin hubungan yang menyenangkan, bersahabat, ramah, sopan, bijaksana, dan diplomatis. Menunjukkan rasa sensitif terhadap kebutuhan orang lain dan perhatian atas kehidupan mereka.
Keahlian Administratif Dasar Seorang Pemimpin
- Keahlian Teknis – Kompetensi khusus tertentu, kemampuan analitis dan menggunakan alat serta teknik yang tepat.
- Keahlian Manusia – Kemampuan bekerja sama dengan orang lain.
- Keahlian Konseptual – Kemampuan bekerja dengan berbagai gagasan dan konsep.
Gaya Kepemimpinan pada umumnya :
1. Kepemimpinan Otokratis
Pemimpin sangat dominan dalam setiap pengambilan keputusan dan setiap kebijakan, peraturan, prosedur diambil dari idenya sendiri. Kepemimpinan jenis ini memusatkan kekuasaan pada dirinya sendiri. Ia membatasi inisiatif dan daya pikir dari para anggotanya. Pemimpin yang otoriter tidak akan memperhatikan kebutuhan dari bawahannya dan cenderung berkomunikasi satu arah yaitu dari atas (pemimpin) ke bawah (anggota). Jenis kepemimpinan ini biasanya dapat kita temukan di akademi kemiliteran dan kepolisian.
2. Kepemimpinan Birokrasi
Gaya kepemimpinan ini biasa diterapkan dalam sebuah perusahaan dan akan efektif apabila setiap karyawan mengikuti setiap alur prosedur dan melakukan tanggung jawab rutin setiap hari. Tetap saja dalam gaya kepemimpinan ini tidak ada ruang bagi para anggota untuk melakukan inovasi karena semuanya sudah diatur dalam sebuah tatanan prosedur yang harus dipatuhi oleh setiap lapisan.
3. Kepemimpinan Partisipatif
Dalam gaya kepemimpinan partisipatif, ide dapat mengalir dari bawah (anggota) karena posisi kontrol atas pemecahan suatu masalah dan pembuatan keputusan dipegang secara bergantian. Pemimpin memberikan ruang gerak bagi para bawahan untuk dapat berpartisipasi dalam pembuatan suatu keputusan serta adanya suasana persahabatan dan hubungan saling percaya antar pimpinan dan anggota.
4. Kepemimpinan Delegatif
Gaya kepemimpinan ini biasa disebut Laissez-faire dimana pemimpin memberikan kebebasan secara mutlak kepada para anggota untuk melakukan tujuan dan cara mereka masing-masing. Pemimpin cenderung membiarkan keputusan dibuat oleh siapa saja dalam kelompok sehingga terkadang membuat semangat kerja tim pada umumnya menjadi rendah. Jenis kepemimpinan ini akan sangat merugikan apabila para anggota belum cukup matang dalam melaksanakan tanggung jawabnya dan memiliki motivasi tinggi terhadap pekerjaan. Namun sebaliknya dapat menjadi boomerang bagi perusahaan bila memiliki karyawan yang bertolak belakang dari pernyataan sebelumnya.
5. Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan jenis ini cenderung terdapat aksi transaksi antara pemimpin dan bawahan dimana pemimpin akan memberikan reward ketika bawahan berhasil melaksanakan tugas yang telah diselesaikan sesuai kesepakatan. Pemimpin dan bawahan memiliki tujuan, kebutuhan dan kepentingan masing-masing.
6. Kepemimpinan Transformasional
Gaya kepemimpinan transformasional dapat menginspirasi perubahan positif pada mereka (anggota) yang mengikuti. Para pemimpin jenis ini memperhatikan dan terlibat langsung dalam proses termasuk dalam hal membantu para anggota kelompok untuk berhasil menyelesaikan tugas mereka. Pemimpin cenderung memiliki semangat yang positif untuk para bawahannya sehingga semangatnya tersebut dapat berpengaruh pada para anggotanya untuk lebih energik. Pemimpin akan sangat mempedulikan kesejahteraan dan kemajuan setiap anak buahnya.
7. Kepemimpinan Melayani (Servant)
Hubungan yang terjalin antara pemimpin yang melayani dengan para anggota berorientasi pada sifat melayani dengan standar moral spiritual. Pemimpin yang melayani lebih mengutamakan kebutuhan, kepentingan dan aspirasi dari para anggota daripada kepentingan pribadinya.
8. Kepemimpinan Karismatik
Pemimpin yang karismatik memiliki pengaruh yang kuat atas para pengikut oleh karena karisma dan kepercayaan diri yang ditampilkan.Para pengikut cenderung mengikuti pemimpin karismatik karena kagum dan secara emosional percaya dan ingin berkontribusi bersama dengan pemimpin karismatik.Karisma tersebut timbul dari setiap kemampuan yang mempesona yang ia miliki terutama dalam meyakinkan setiap anggotanya untuk mengikuti setiap arahan yang ia inginkan.
9. Kepemimpinan Situasional
Pemimpin yang menerapkan jenis kepemimpinan situasional lebih sering menyesuaikan setiap gaya kepemimpinan yang ada dengan tahap perkembangan para anggota yakni sejauh mana kesiapan dari para anggota melaksanakan setiap tugas.Gaya kepemimpinan situasional mencoba mengkombinasikan proses kepemimpinan dengan situasi dan kondisi yang ada.
Setidaknya ada 4 gaya yang diterapkan oleh pemimpin jenis ini, diantaranya:
- Telling-Directing (memberitahu, menunjukkan, memimpin, menetapkan),
- 2. Selling-Coaching (menjual, menjelaskan, memperjelas, membujuk),
- 3 .Participating-Supporting (mengikutsertakan, memberi semangat, kerja sama),
- Delegating (mendelegasi, pengamatan, mengawasi, penyelesaian).
D. Kepemimpinan Team Koordinator Widyaiswara Perubahan
Setelah mundurnya Koordinator WI dan perangkatnya sejak tanggal 18 Mei 2018 karena dianggap tidak berbakat dan tidak menguasi ilmu kepemimpinan dan bergaya kepemimpinan birokrasi. Maka muncullah suatu tim baru hasil pemilihan campuran dari hasil voting/pemungutan suara 19 suara Widyaiswara dan keputusan Kepala BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penulis selama 10 hari mengadakan field reseach / penelitian lapangan dan senantiasa mengikuti gerak langkah team ini baik dalam rapat maupun di luar rapat. Gerakan perubahan telah diluncurkan dengan pembenahan strukturisasi dengan adanya 2 bidang yaitu bidang dan bidang .
Lalu pertanyaannya gaya kepemimpinan model apakah yang dilakukan tim ini, jawaban saat ini yang dapat penulis kemukakan adalah gaya kepemimpinan situasional dan partisipatif, dimana banyaknya masukan inspiratif maupun protes disana sini yang kadangkala di luar daya nalar memunculkan sikap egoisme semestinya harus dicerna sebagai seorang intelektual.Wawasan yang luas dan mau belajar dengan dunia lain yang sering dikenal dengan BM / Benmarking, mengadopsi daerah lain itu diperlukan lalu menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada bukan malah menjadi katak dalam tempurung yang selama ini diperaktekkan.
Pembenahan dan menyadari kekurangan itu penting loh ! kalau kepingin maju, peningkatan kompetentensi selalu didengungkan manakala hal ini menjadi acuan kebutuhan bersama dalam rangka menjalankan amanah agar peserta diklat tidak lagi mengeluh karena wi kurang berkenan maupun tidak mumpuni. Adapun langkah bijak tim ini dalam beberapa waktu dari hasil obserbvasi :
- Memberi ruang bimbingan dan partisipatif para wi untuk berkaloborasi ide
- Munculnya gagasan cemerlang di luar batas halusinasi selama ini dianggap tabu
- Kordinasi yang cepat dan terbuka memberikan peluang harapan
- Hubungan baik pihak manajemen pengelola diklat dan tim koordinator hidup kembali
- Adanya kepercayaan dari wi bahwa tim ini bekerja serius mengedepankan kebersamaan untuk maju
- Mengedepankan kemajuan semua wi untuk menikmati kediklatan secara terbuka
- Ketegasan dalam keputusan bebas dari gangguan wi yang egois
- Cerdas dalam bertindak dan mengabdi
E. Secercah harapan
Setiap widyaiswara BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tentu memimpikan sama dengan wi yang ada di daerah lain yang lebih maju dan didukung fasilitas memadai,seperti Medan,surabaya, Makasar, Bandung dan sebagainya,kompetensi yang standar sesuai Perka LAN memang wajib dimiliki namun mengingat terbatasnya anggaran kita patut mensyukuri apa yang ada sekarang.
Kekompakan adalah salah satu kunci keberhasilan mesti dimiliki para widyaiswara di Babel mau saling berbagi informasi, mau membagi pengetahuannya dan yang terakhir mau berbagi teamteaching kalau sudah 20 jp ke atas, alangkah indah dan nikmatnya hidup ini bila kita menyadari karunia allah,amin.
Referensi :
- Admin. 19 November 2016. Gaya Kepemimpinan Transformasional. Apa Itu Dan Seperti Apa Contohnya? Psikoma.com- https://goo.gl/niwTuk
- Admin. Pengertian Kepemimpinan, Gaya dan Teori Kepemimpinan. Informasiana.com – https://goo.gl/dg33Ax
Leadership style of Instructor Coordinating Team
A. Definition of Leaders and Leadership
Leaders are individuals who carry out a process to influence a group or organization to achieve a mutually agreed goal, while leadership is the nature that is applied by leaders to influence group members to achieve mutually agreed goals and objectives.
"Everyone has their own leadership style".
In general: Leadership is science and art influences people or groups to act as expected in order to achieve goals effectively and efficiently. Leadership is a person's ability to influence and motivate others to do things according to their common goals. Leadership includes the process of influencing in determining organizational goals, motivating followers' behavior to achieve goals, influencing to improve the group and culture. While power is the ability to influence other people to want to do what others want.
Leadership is the art of influencing and moving people to gain obedience, trust, respect, and royal cooperation to complete tasks.
Definition of Leaders According to Experts
Ahmad Rusli in his paper: Leaders in Education Leadership (1999) state leaders are individual human beings who are mandated to lead subordinates (followers) in the direction of reaching the specified subject.
Miftha Thoha in his book Organizational Behavior (1983: 255), a leader is someone who has the ability to lead, meaning to have the ability to influence other people or groups regardless of the form of reason.
Wahjosumidjo (1987:11): Leadership in essence is an inherent in a leader in the form of certain traits such as: personality (personality), ability (ability) and ability (capability). Leadership is also a series of activities (activities) leaders that can not be separated from the position (position) and the style or behavior of the leader itself. Leadership is the process between relationships or interactions between leaders, followers, and situations.
Koontz dan O’donnel, define leadership as a process of influencing a group of people so they want to work seriously to achieve the goals of their group.
B. Difference of Leaders and Leadership
The leader is a role or as chairman in an organization. While leadership is an ability that is owned by someone to influence other people to work to achieve goals.
based on their duties, the leader has the following tasks:
a. deliver
b. knowing
c. pioneered
d. give instructions
e. educate
f. provide guidance and counseling
g. move subordinates
according to Davis Krench and Richard S. Krutchfield, the lead function of a leader is:
- Planner
- Implementer
- Policy makers
- Experts
- Representatives from outside groups
- Supervisors and controllers of relationships within the group
- Implement punishment and praise
- The dissolution of his subordinates in dispute
- The example of his subordinates
- The symbol of a group
- Person in charge
- Father figure
- Scapegoat
- Lovers of ideology for the group.
The responsibility of a leader consists of two stages, namely::
- obliged to complete the task
- responsible for the achievement of the person who delegates authority.
C. Task of Leadership
While the task of leadership, namely, carrying out management functions consisting of: planning, organizing, moving, and supervising.
The implementation of these tasks cannot be achieved only by the leader of himself, but by moving the people he leads. a leader must have initiative and be creative, always pay attention to the relationship between manwidyaiswara to work effectively. In more detail the tasks of a leader include: decision making, goal setting and policy formulation, organization and placement of workers and activities vertically (between subordinates and superiors) and horizontally (between parts or units), and leading and overseeing implementation work.
The function of leaders in organizations is an important function for the existence and progress of the organization. Basically the leadership function has 2 aspects, namely:
- Administrative functions, formulating an administrative policy formulation and provide facilities..
- Function as Top Management, planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling, etc..
To realize effective leadership, it must be carried out in accordance with its functions.
According to Hadari Nawawidyaiswara (1995: 74), the function of leadership is directly related to social situations in the lives of each group, that each leader is inside, not outside the situation. The leader must try to be a part of his group's social situation.
According to Hadari Nawawi, the leadership function has two dimensions, namely:
- Dimensions related to the level of ability to direct in the actions or activities of leaders, he looks at the response of the people he leads..
- Dimensions relating to the level of support or involvement of people led in carrying out the main tasks of groups or organizations, which are described and manifested through the decisions and policies of the leader.
In relation to these two dimensions, according to Hadari Nawawi, five main functions of leadership can be distinguished, namely:
1. Function of Instructive
The leader functions as a communicator who determines what the command is, how to do the command, when the time starts, executes and reports the results, and where the command works so that decisions can be realized effectively. So that the function of the person being led is just carrying out the command.
2. Function of Consultative
The leader can use consultative functions as two-way communication. It is used when leaders in an effort to determine decisions that require consideration and consult with the people they lead.
3. Function of Participation
To fulfill the function of participation, leaders try to activate the people they lead, both in making decisions and in carrying out them. Each group member has the same opportunity to participate in carrying out activities described from the main tasks, according to their respective positions.
4. Function of Delegation
In carrying out delegate functions, leaders provide delegation of authority to make decisions or make decisions. The function of delegation is actually the trust of a leader to people who are trusted to delegate authority by carrying out it responsibly. The function of this delegation must be realized because progress and development of groups cannot be realized by a leader alone.
5. Function of Control
The function of control assumes that effective leadership must be able to regulate the activities of its members in an effective and coordinated manner, so as to enable maximum achievement of common goals. In carrying out the control function, leaders can realize through guidance, direction, coordination, and supervision.
Leadership Theory
3 theories about the origin of the formation of a leader, including the following:
- Genetic Theory - states that the leader is born with talent that has been buried within a person.
- Social Theory - states that a person can become a leader through training, opportunity and education.
- Ecological Theory - this theory is a combination of the two theories above.
Character of the Leader
Some of the characteristics inherent in a leader usually, are as follows.
- Intelligence - The ability to speak, interpret, and reason is stronger than the members led.
- Self-confidence - Confidence in the competence and expertise possessed
- Determination - Desire to complete work that includes traits such as initiative, persistence, influence, and tend to drive
- Integrity - Quality of honesty and trustworthiness by members
- Sociability - The tendency of leaders to establish relationships that are fun, friendly, friendly, polite, wise, and diplomatic. Showing sensitivity to the needs of others and attention to their lives.
Basic Administrative Expertise of a Leader
- Technical Skills - Specific special competencies, analytical skills and using the right tools and techniques
- Human Skills - The ability to work with other people.
- Conceptual Skills - Ability to work with various ideas and concepts.
Leadership Style in general:
1. Autocratic Leadership
The leader is very dominant in every decision making and every policy, regulation, procedure is taken from his own idea. This type of leadership concentrates power on itself. He limits the initiative and thinking power of its members. Authoritarian leaders will not pay attention to the needs of their subordinates and tend to communicate in one direction, namely from the top (leader) to the bottom (members). This type of leadership can usually be found in military academies and the police..
2. Bureaucratic Leadership
This leadership style is usually applied in a company and will be effective if every employee follows every procedure line and carries out routine responsibilities every day. Still in this leadership style there is no room for members to innovate because everything is arranged in a procedure that must be obeyed by each layer..
3. Participatory Leadership
In a participatory leadership style, ideas can flow from below (members) because the position of control over solving a problem and making decisions is held alternately. Leaders provide space for subordinates to be able to participate in making a decision and an atmosphere of friendship and trusting relationships between leaders and members.
4. Delegative Leadership
This leadership style is commonly called Laissez-faire where leaders give absolute freedom to members to carry out their goals and ways. Leaders tend to let decisions be made by anyone in the group so that sometimes the team morale generally becomes low. This type of leadership will be very detrimental if the members are not mature enough in carrying out their responsibilities and have high motivation for work. But on the contrary it can be a boomerang for companies if they have employees who contradict the previous statement.
5. Transactional leadership
This type of leadership tends to have transaction actions between leaders and subordinates where leaders will provide rewards when subordinates succeed in carrying out tasks that have been completed according to the agreement. Leaders and subordinates have their own goals, needs and interests.
6. Transformational leadership
Transformational leadership styles can inspire positive change in those (members) who follow. These types of leaders pay attention and are directly involved in the process including in terms of helping group members to successfully complete their assignments. Leaders tend to have a positive spirit for their subordinates so that their enthusiasm can affect their members to be more energetic. The leader will really care about the welfare and progress of each of his subordinates.
7. Serving Leadership
Relationships between leaders who serve with members are oriented towards the nature of service with spiritual moral standards. The leader who serves prioritizes the needs, interests and aspirations of the members rather than his personal interests.
8. Charismatic Leadership
Charismatic leaders have a strong influence on followers because of their charisma and confidence. Followers tend to follow charismatic leaders because they are amazed and emotionally believe and want to contribute together with charismatic leaders. The charisma arises from every enchanting ability that it has especially in convincing each member to follow every direction he wants.
9. Situational Leadership
Leaders who apply the type of situational leadership more often adjust each existing leadership style with the developmental stages of the members namely the extent to which the readiness of the members carry out each task. Situational leadership style tries to combine the leadership process with the existing situation and conditions.
There are at least 4 styles applied by this type of leader, including:
- Telling-Directing (telling, showing, leading, setting),
- Selling-Coaching (selling, explaining, clarifying, persuading),
- Participating-Supporting (including, giving encouragement, cooperation),
- Delegating (delegating, observing, supervising, resolving).
D. Leadership of the Instructor Coordinator Team after the change
After the resignation of the Instructor Coordinator and the device since May 18, 2018 because they are considered not talented and do not master leadership science and bureaucratic leadership style. Then a new team emerged from the results of the mixed selection from the results of voting / voting 19 votes of Instructors and decisions of the Head of BKPSDMD Province of the Bangka Belitung Islands. The author for 10 days conducted field research and always followed the movements of this team both in meetings and outside the meeting. The change movement has been launched by restructuring structuring with 2 fields.
Then the question is whether the leadership style of the model is carried out by this team, the current answer that the writer can point out is situational and participatory leadership style, where there are many inspirational inputs and protests here and there that sometimes arouse selfishness, should be intellectually digested. Extensive insight and willingness to learn through Benchmarking, adopting other areas is necessary and then adjusting to the existing situation and conditions, not for the champion.
Improvement and awareness of deficiencies is important for progress, increasing competency is always echoed as a joint need reference in order to carry out tasks so that education and training participants no longer complain because Instructors are neither pleased nor competent. As for the team's wise steps for some time from the results of observation:
- Providing guidance and participatory space for the Infrastructure to explore ideas
- The emergence of ideas beyond reason is considered taboo all this time
- Fast and open coordination provides opportunities for hope
- Good relations between management and education management and the coordinating team arised
- There is trust from the Instructor that the team works to promote togetherness to progress seriously.
- Promote the progress of all Instructors to enjoy teaching openly a
- Assertiveness in decisions, free from selfish instructor interference
- Intelligent in acting and serving
E. HOPE
Every Instructor in the BKPSDMD of the Bangka Belitung Islands Province certainly dreamed of the same thing with other regions, which were more advanced and supported by adequate facilities, such as Medan, Surabaya, Makassar, Bandung, etc. we should be grateful for what is now.
Compactness is one of the keys to success, it must be possessed by Instructors in Babylon. Want to share information, knowledge, share teamteaching for holders of 20 hours of study and above. how wonderful and enjoyable this life is if we realize God's gift, amen.
- 11652 reads