PANGKALPINANG - Integritas Aparatur Sipil Negara (ASN) dimulai dari hal terkecil dari diri sendiri. Berangkat dari kepedulian bahwa amanah yang diberikan harus dijalankan dengan sebaik-baiknya agar dapat menghasilkan manfaat yang besar bagi lingkungan.
Demikian dikatakan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Daerah (BKPSDMD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Susanti saat menyapa para ASN di lingkungan SMA Negeri 1 Pangkalpinang pada “Bimtek Optimalisasi Kinerja Tenaga Pendidik SMANSA Pangkalpinang Melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM) sebagai Respon Positif Terhadap Raport Pendidik” di SMA Negeri 1 Pangkalpinang, Kacang Pedang, Pangkalpinang, Kamis (25/1/2024).
“Kita punya atribut sebagai ASN, yang membedakan kita dari yang lain. Ada name tag, id card dan lambang KORPRI yang harus dipakai. Memakainya semua ketika kita menjalankan tugas adalah salah satu bentuk dasar dari integritas sekaligus contoh kecil integritas,” kata Kepala Badan (Kaban), Susanti.
Kaban Susanti juga mengatakan melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan sebaik-baiknya adalah bagian dari integritas para ASN.
“ASN berintegritas itu salah satunya bisa dilihat dari apa yang dikerjakan sehari-hari dalam CKHP atau Catatan Kinerja Harian Pegawai. Bagaimana kita melaksanakan pekerjaan kita untuk mencapai target SKP (Sasaran Kinerja Pegawai), bukan copas. Kalau kita melakukan sesuatu pasti dimulai dari input, output, outcome sampai manfaat,” ujarnya.
Arahan Presiden RI, Joko Widodo tentang Reformasi Birokrasi, negara membutuhkan ASN berintegritas untuk menjalankan reformasi birokrasi yang “Berdampak”, “Bukan lagi tumpukan kertas” dan “Lincah dan cepat”.
“Negara ini membutuhkan para ASN yang berintegritas, supaya kinerja pemerintah dapat memberikan dampak manfaat yang luar biasa pada masyarakat. Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, birokrasi itu harus berdampak manfaatnya langsung kepada masyarakat. Reformasi birokrasi juga harus memanfaatkan digitalisasi untuk mengoptimalkan kinerja pemerintah dalam memberikan manfaat bagi masyarakat. Dan reformasi birokrasi juga harus berjalan dengan cepat dan lincah. Tidak ada lagi ASN yang lamban bekerja, terutama dalam melayani masyarakat. Bekerja dengan mengoptimalkan waktu dengan sebaik-baiknya,” jelasnya.
Seperti yang dikatakan Presiden Joko Widodo, “ibarat kendaraan, birokrasi ini mesinnya dan kita membutuhkan mesin dengan tenaga yang kuat dan tidak menyebabkan mesin itu boros, tidak mudah panas, ngebut tapi adem terus”.
“ASN yang beritegritas ibarat mesin penggerak birokrasi. Dengan implementasi Core Values BerAKHLAK di seluruh Indonesia, akan membentuk sosok ASN yang kompeten dan profesional, termasuk para pendidik. Pendidik memiliki tanggung jawab dalam membentuk karakter anak bangsa. Sehingga, integritas adalah mutlak,” tambahnya.
Tidak berintegritas mengakibatkan berbagai kerugian, mulai dari kerugian kecil hingga kerugian terbesar.
“Ada banyak hal yang diakibatkan dari abdi negara yang tidak berintegritas dan ini sudah banyak contohnya, seperti stunting, kriminal, pengangguran, hutang luar negeri, kerusakan alam hingga kemiskinan massive. Kerugian ini semua disebabkan karena tidak adanya integritas pada diri,” lanjutnya.
Core Values BerAKHLAK adalah akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Pada poin kedua, yakni Akuntabel menjelaskan 3 hal. Pertama, melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi. Kedua, menggunakan kekayaan dan Barang Milik Negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien. Dan ketiga, tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
Untuk berintegritas harus menjaga profesionalitas melalui 4 hal, yakni Kualifikasi Pendidikan, Kompetensi, Kinerja dan Disiplin.
“Didalam integritas ada profesionalitas dan profesionalitas itu harus kita jaga melalui 4 hal, pertama Kualifikasi Pendidikan, kedua Kompeten, ketiga Kinerja dan keempat adalah Disiplin. Keempat hal ini kita jaga karena sebagai ASN kita harus Berorientasi Pelayanan kepada masyarakat. ASN yang berintegritas dapat memastikan pelayanan publik berjalan dengan sebaik-baiknya,” lanjutnya.
Para peserta sebanyak 56 orang yang terdiri dari para guru dan pegawai di lingkungan SMA Negeri 1 Pangkalpinang. Pada kesempatan ini, Kaban Susanti didampingi oleh Kepala SMAN 1 Pangkalpinang Efri Rantos dan Sub Koordinator Kompetensi Teknis Sri Suhelsi.
- 222 reads