PANGKALPINANG –  Permintaan alokasi lulusan Politeknik Keuangan Negara (PKN) Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) di luar Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah kian meningkat setiap tahunnya. Untuk mengalokasikannya, perlu diketahui terlebih dahulu kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan RI.

Dalam rangka hal tersebut, Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Daerah (BKPSDMD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Bangka Belitung) mengikuti kick off meeting Alokasi Lulusan PKN STAN pada Instansi di Luar Kementerian Keuangan melalui zoom meeting, di Aula Natar Praja BKPSDMD Bangka Belitung, Air Itam, Pangkalpinang, Selasa (10/8/2021).

Kepala BKPSDMD Bangka Belitung, Susanti menyampaikan pengalokasian lulusan PKN STAN dilakukan berdasarkan kebijakan Kemenkeu RI.

“Hari ini saya bersama Pejabat Administrator dan beberapa Pejabat Pengawas Bidang Pengadaan, Pemberhentian, Informasi Kepegawaian dan Kompetensi ASN mengikuti kick off meeting terkait alokasi lulusan PKN STAN di Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sebelumnya kita harus tahu dulu seperti apa kebijakan Kementerian Keuangan terkait hal tersebut,” katanya.

Tiga hal yang melatar belakangi penempatan para lulusan PKN STAN di instansi di luar Kementerian Keuangan, pertama, program Learders Factory, salah satu strateginya dengan menempatkan lulusan PKN STAN pada instansi di luar Kementerian Keuangan untuk mendukung reformasi dibidang keuangan negara melalui pengelolaan keuangan negara yang kredibel dan akuntabel.

Kedua, meningkatnya permintaan lulusan PKN STAN yang diajukan oleh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Dan ketiga, jumlah lulusan PKN STAN yang ditempatkan di luar Kementerian Keuangan pada tahun 2021 dan 2022 cukup besar.

Menurut Susanti, meningkatnya permintaan alokasi lulusan PKN STAN dikarenakan hasil pengelolaan keuangan yang telah dilakukan tahun sebelumnya dinilai baik.

“Kalau tadi kita lihat data Kementerian Keuangan, tahun 2016 alokasi sebanyak 151 lulusan, tahun 2017 sebanyak 398 lulusan, tahun 2018 sebanyak 600 lulusan, di tahun 2019 tidak terlalu jauh dari tahun 2018, yakni sebanyak 622 lulusan dan tahun kemarin sebanyak 1.014 lulusan. Jadi bisa kita simpulkan bahwa hasil kerja para lulusan PKN STAN ini mamang dinilai baik atau bahkan memuaskan,” jelasnya.

Sejumlah hal yang menjadi pertimbangan dalam penempatan lulusan PKN STAN di luar Kementerian Keuangan, antara lain perbandingan jumlah lulusan yang tersedia dengan permintaan, pertimbangan tambahan Pemerintahan Daerah prioritas, memperhatikan alokasi tahun-tahun sebelumnya, rencana jabatan yang akan diisi, kesesuaian jabatan yang akan diisi dengan kompetensi lulusan serta lokasi penempatan.

Penyampaian kebutuhan oleh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah kepada Kementerian Keuangan telah dilakukan pada Mei-Juni 2021. Dilanjutkan dengan kick of meeting Alokasi Lulusan PKN STAN dan analisis, validasi dan pembahasan kebutuhan instansi pada Juli-September 2021.

Kemudian, pada September-Oktober 2021 akan dilaksanakan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah Festival, koordinasi draft Nota Kesepahaman dan alokasi lulusan PKN. Dilanjutkan dengan pengajuan usul formasi oleh setiap instansi kepada Menpanrb, pemberkasan CPNS dan penyampaian usul pengangkatan CPNS (TMT 1 Desember 2021) pada November. Dan terakhir, wisudan mahasiswa PKN STAN, penandatangan Nota Kesepahaman dan pengisian aplikasi e-formasi pada Oktober 2021.

Terakhir, Susanti mengharapakn para lulusan PKN STAN yang akan ditempatkan di Bangka Belitung akan meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah.

“Kita harapkan dengan keberadaan para lulusan PKN STAN ini di daerah kita dapat semakin meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah. Semakin kredibel dan akuntabel,” harapnya.