Pangkalanbaru, Bangka Tengah – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Rustam Effendi didaulat memukul gong, menandai dibukanya Konferensi Nasional Komunikasi 2016, di Hotel Novotel Bangka, Pangkalan Baru, Bangka Tengah, Selasa (20/09/2016) pagi.
Acara yang digelar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta ini diikuti lebih dari 200 peserta dari berbagai kalangan. Baik dari unsur birokrasi, dekan dan tenaga pengajar ilmu komunikasi dari beberapa perguruan tinggi nasional, maupun praktisi komunikasi.
Selain itu, konferensi juga menghadirkan pembicara, pakar hingga perwakilan dari Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) se-Indonesia.
Gubernur Rustam mengatakan, komunikasi merupakan kebutuhan dasar bagi manusia agar selalu terkoneksi dengan manusia lainnya, baik dalam proses penyampaian sesuatu maupun pencapaian tujuan.
“Strategi komunikasi dikelola serta ditingkatkan demi visi dan misi agar menjadi baik dan dapat memberikan pengaruh seperti yang diharapkan,” jelas Gubernur.
Dikatakan Gubernur Rustam, komunikasi juga menuntut kreatifitas tinggi untuk memformulasikan ragam bentuk komunikasi yang semakin dinamis, fleksibel dan efektif. Sekaligus mampu mengikuti perkembangan yang terjadi dalam masyarakat secara global.
Hal senada dikatakan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Dr Agustina Zubair MSi. Menurutnya, penyebaran informasi yang tidak lengkap akan menimbulkan banyak persoalan dan kerugian baik materi maupun non-materi.
“Komunikasi bisa dijadikan alat untuk membantu seseorang, organisasi bahkan apa saja. Karena komunikasi yang tepat, baik dan efektif akan menuju peradaban lebih maju,” ujarnya.
Selain Gubernur Rustam, sejumlah undangan penting hadir pada acara ini. Diantaranya Rektor Universitas Mercu Buana Dr Arissetyanto Nugroho MM dan Guru Besar Ilmu Komunikasi Fikom Unpad Prof Dr Engkus Kuswarno MS.
Konferensi direncanakan berlangsung dua hari, 20-21 September 2016. Penguasaan ilmu komunikasi sebagai syarat terbentuknya peradaban yang maju menjadi penekanan dalam kegiatan tersebut. Diharapkan berkumpulnya para pakar dan praktisi komunikasi akan melahirkan agenda strategis berupa the power of communication. (syahrial)
- 90 reads