Berikan Ceramah Latsar Core Values BerAKHLAK, Susanti: PNS Adalah Pengabdian Bukan Pelarian

PANGKALPINANG - Menjadi PNS adalah pengabdian, bukan pelarian karena tidak mendapatkan pekerjaan di tempat lain. Abdi negara adalah sosok yang memberikan pengabdian bagi negara dengan memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat. Pelayanan yang baik dapat diberikan dengan memahami dan memenuhi apa yang menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengidentifikasi kebutuhan masyarakat dengan proaktif.

"Sewaktu saya masih bekerja di Dinas Dukcapil, saya mengobservasi apa yang menjadi kendala masyarakat untuk mendapatkan dokumen yang mereka butuhkan. Ternyata saat itu masih ada calo. Kasihan kan, masyarakat. Oleh karena itu, Saya mencoba berinovasi. Caranya, saya jemput bola dengan datang langsung ke kampung-kampung. Walaupun pada saat itu masih ada perangkat desa yang kurang koordinatif. Namun, saya tetap berusaha bagaimana caranya saya bisa memenuhi kebutuhan masayarakat, pada saat itu," jelas Kepala BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Susanti membagi kisahnya pada Ceramah Core Values ASN BerAKHLAK Pelatihan Dasar CPNS Angkatan II Golongan II Pemerintah Kabupaten Belitung, di Hotel Pondok Indah, Tanjung Pandan, Belitung, Kamis (3/11/2022).

Upaya ini merupakan cerminan poin pertama dalam Core values ASN BerAKHLAK, yakni Berorientasi pelayanan. Selain mengidentifikasi kebutuhan masyarakat dengan proaktif, pelayanan yang baik juga diberikan secara responsif atau cepat dan tepat dalam menanggapi kebutuhan masyarakat.

"Saya juga pernah melakukan sidak untuk melihat seperti apa pelayanan Dukcapil di Belitung dengan berpura-pura jadi masyarakat. Betul! Ternyata, begitu saya datang dan menyampaikan maksud saya, boro-boro melihat wajah saya. Yang bertugas pada saat itu, jangankan menangani urusan saya, melihat wajah saya saja tidak. Dia tetap menunduk. Saya bilang, tegakkan kepala kamu dan lihat saya. Setelah dia tahu yang datang adalah pimpinan, baru mau dilayani. Lalu bagaimana dengan masyarakat?" lanjutnya.

Ditambah Susanti, memberikan pelayanan bagi masyarakat membutuhkan komitmen seluruh pihak, terutama pimpinan. Agar pelayanan masyarakat dapat terlaksana sebagaimana mestinya. Disamping itu, komunikasi yang persuasif juga dibutuhkan agar masyarakat dapat menyampaikan kebutuhan atau kesulitannya dengan baik, sehingga pelayanan yang diberikan benar-benar tepat, sesuai dengan apa yang telah diidentifikasi.

Hal lain yang juga harus diperhatikan saat memberikan pelayanan adalah sikap. Sikap menjadi salah satu faktor yang sangat penting, karena turut menentukan kualitas pelayanan yang diberikan atau dampak dari pelayanan.

"Kalau memberikan pelayanan, harus ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan. Jangan, ada orang datang muka cemberut. Tidak memberikan perhatian pada tamu atau orang yang membutuhkan bantuan kita sebagai pelayan masyarakat. Dalam menangani kebutuhan masyarakat, kita juga harus cekatan. Jangan sampai orang menunggu lama tanpa solusi. Apalagi sekarang apa-apa harus cepat. Sebagai pelayan masyarakat artinya mereka membutuhkan kita untuk mencarikan solusi bagi kebutuhan atau kesulitan mereka yang berkaitan dengan tupoksi kita. Artinya, kita harus menguasai tugas dan fungsi kita apa. Bagaimana kita mau memberikan solusi kalau tidak menguasai tupoksi," jelasnya lagi.

Sikap saat memberikan pelayanan juga memiliki beberapa hal yang harus dilakukan, seperti menuntaskan semua pekerjaan, mengucapkan sapa dan salam, menyediakan informasi yang aktual dan akurat, serta melayani dengan standar yang sama kepada semua pihak, tanpa memandang kedudukan, jabatan, suku, ras, agama dan jenis kelamin.

Kemudian, lanjut Susanti, dalam memberikan pelayanan juga dilakukan perbaikan tiada henti. Artinya, berbagai kendala yang ditemukan selama pelayanan dapat menjadi evaluasi demi meningkatkan kualitas pelayanan.

"Selama kita memberikan pelayanan kepada masyarakat, pasti ada kendala atau kesulitan, baik itu dari sisi kita sebagai pihak yang melayani ataupun dari masyarakatnya. Nah, ini kita jadikan catatan bersama untuk dievaluasi dan dipikirkan bagaimana solusinya, agar masalah ini tidak terulang lagi. Sehingga, pelayananpun akan semakin bermutu," tukasnya.

Perbaikan tiada henti dalam poin Berorientasi pelayanan ini dapat dilakukan dengan memperbaiki tata kelola layanan manajemen ASN dengan inovatif, menindaklanjuti setiap kritik dan saran, serta melakukan benchmarking untuk mendapatkan wawasan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan.

Sebelum menutup ceramah, Susanti berharap agar peserta Latsar dapat mempedomani Core Values ASN BerAKHLAk dengan sebaik-baiknya.

"Saya berharap peserta Latsar semuanya tidak hanya menghapal nilai-nilai BerAKHLAK ini, tapi benar-benar mengimplementasikannya dalam kehidupan," tutupnya.

Ceramah Latsar dihadiri oleh 38 peserta Latsar, jajaran BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitun dan jajaran BKPSDMD Kabupaten Belitung.

Penulis: 
Ernawati Arif
Fotografer: 
BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Editor: 
Fery Hardianto (Kepala Bidang PSDM)
Sumber: 
BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Berita

15/01/2020 | BKPSDMD
27,631 kali dilihat
17/08/2024 | BKPSDMD Babel
12,943 kali dilihat
19/05/2016 | BKPSDMD
12,784 kali dilihat
25/08/2023 | BKPSDMD Babel
10,700 kali dilihat
18/03/2021 | BKPSDMD Babel
9,877 kali dilihat
10/08/2023 | BKPSDMD Babel
6,506 kali dilihat
01/11/2024 | BKPSDMD Babel
5,464 kali dilihat