Beri Arahan Praja, Susanti: "Siap" dan "Action"

PANGKALPINANG - Praja IPDN diminta tidak hanya sekedar "siap" saat menerima tugas atau perintah atasan tapi juga "action", sebagai bukti kerja dari kesiapan yang ditunjukkan. Hal ini disampaikan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Daerah (BKPSDMD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Susanti saat  memberikan arahan kepada 25 (dua puluh lima) Praja Utama Angkatan XXX Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Aula Natar Praja, BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Air Itam, Pangkalpinang, Selasa (14/2/2023).

"Praja IPDN dikenal dengan sikap "siap"-nya. Jangan cuma "siap". Saya mau, kalian tambahkan lagi dengan kata "action", ya! Jadi, makna dari kata "siap" itu juga tidak sekedar asal "siap", melainkan karena kita memang benar-benar melaksanakan tugas yang kita terima dengan sebaik-baiknya, sebagaimana dengan kesiapan yang kita tunjukkan," kata Susanti.

Diakuinya, diantara agenda giat hariannya hari ini yang harus ia hadiri, Susanti sengaja menyediakan waktu untuk bertemu dengan para Praja, agar dapat berbagi cerita dan menyemangati para Praja.

“Saya memilih hadir di sini dari beberapa giat lain yang harus saya hadiri hari ini, sengaja saya utus Sekretaris dan Kepala Bidang karena saya ingin bertemu dengan kalian semua, calon pemimpin masa depan utusan Bangka Belitung. Saya juga ingin mengucapkan selamat datang kepada Tim Monitoring dan para Praja. Semoga pertemuan kita hari ini menjadi kebaikan bagi kita semua,” ucapnya.

Kehadiran para Praja dan juga Tim Monitoring ini dalam rangka pelaksanaan Monitoring Kegiatan Praktik Lapangan IV yang sedang dilaksanakan oleh para Praja. 25 Praja Utama Angkatan XXX IPDN disebar di Perangkat Daerah yang ada di 7 (tujuh) kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 20 (dua puluh) Praja disebar di Pulau Bangka dan 5 Praja disebar di Pulau Belitung. Tim Monitoring terdiri dari unsur pimpinan dan civitas akademika IPDN.

Selalu terselip harapan kepada para putera-puteri Bangka Belitung yang siap membangun negeri, untuk menjadi calon pemimpin yang hebat demi kemajuan Bangka Belitung.

"Bayangkan saat melakukan seleksi yang mau masuk IPDN. Berapa banyak orang tua yang menangis karena anaknya gagal lolos IPDN. Berapa banyak warga-warga desa yang menaruh harapan besar ada anak dari desa mereka yang dapat membawa kebaikan dan memajukan desa mereka. Jadi, kalian semua harus bersyukur karena sudah sampai di tahap ini. Tunjukkan juga rasa syukur kepada Tuhan YME, kepada orang tua dan orang lain yang telah berjasa dalam hidup kita." katanya.

Susanti mengatakan para Praja harus merasa bangga, hebat dan percaya diri. Rasa percaya diri atas apa yang telah dimiliki bagi seorang Praja bukan berarti untuk menyombongkan diri, melainkan sebagai bentuk rasa syukur yang kemudian diwujudkan dalam wujud kebermanfaatan bagi orang lain ataupun lingkungan.

"Kita harus bisa merasa hebat, karena itu bentuk rasa syukur. Dengan menunjukkan rasa syukur itu dalam bentuk manfaat. Kalau tidak ada manfaat artinya tidak hebat. Bukan untuk kesombongan tapi makin memudahkan kita dalam memberikan manfaat," lanjutnya.

Selain arahan, Susanti juga membagi kisah perjalanan karirnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dimulai sejak 1992 di Kota Bandung sebagai Penyuluh KB hingga saat ini menjabat sebagai Eselon II, yakni Kepala BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hal terpenting yang bisa diambil dari perjalanan karir tersebut adalah melakukan yang terbaik, selalu belajar dan berbagi ilmu.

"Saya menjadi PNS tahun 1992 di Kota Bandung sebagai Penyuluh KB. Beberapa tahun kemudian saya pindah ke Sumatera Selatan dan tahun 1996 saya pindah ke Bangka. Tahun 2001 saya jadi Kepala Seksi sekaligus Plt. Kepala Bidang. Setahun semudian saya diangkat menjadi Kepala Bidang dan saya lanjutkan dengan mengikuti Diklat PIM 3. Prosesnya begitu cepat, Yang saya tahu bagaimana saya melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, belajar dari mana saja dan senang berbagi ilmu," tambahnya.

Menurut Susanti, kinerja yang baik tidak hanya memberikan manfaat bagi organisasi tapi juga bagi diri sendiri. Dengan kinerja yang baik juga akan dapat terlihat dengan sendirinya, tanpa perlu menjelaskannya kepada orang lain demi jabatan tertentu.

"Saya tidak malu belajar dengan orang yang pendidikannya mungkin tidak seberuntung kita. Justru dari merekalah saya mendapat ilmu yang tidak saya dapatkan selama saya berkuliah. Intinya kita berkolaborasi dengan siapa saja yang akan menyukseskan tujuan bersama. Kalau kinerja kita baik, semua tugas selesai dengan baik dan banyak manfaat yang bisa diberikan, tidak perlu kita minta-minta jabatan. Atasan dan lingkungan kerja kita pasti tahu," katanya.

Usai arahan, para Praja disuguhkan dengan tayangan video ASN BerAKHLAK. Setelah itu, Kepala Badan dan jajaran beserta Tim Monitoring mendengarkan paparan singkat dari 3 (tiga) Praja yang mewakili dari setiap fakultas di IPDN, yakni Fakultas Politik Pemerintahan, Fakultas Manajemen Pemerintahan dan Fakultas Perlindungan Masyarakat. 

Setiap Praja membuat suatu program yang diaplikasikan di Perangkat Daerah tempat mereka ditugaskan. Usai masa Praktik Lapangan, para Praja akan kembali ke kampus untuk mengikuti pengujian tugas Praktik Lapangan yang telah dilakukan dan akan dinilai serta disidang oleh dosen penguji masing-masing.

Penulis: 
Ernawati Arif
Fotografer: 
BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Editor: 
Merdyan (Sub Koordinator Pengadaan dan Pemberhentian)
Sumber: 
BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung