Sekda: Awal Ramadhan Momentun Saling Memaafkan

PANGKALPINANG – Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Ir. H. Syahrudin, M.si mengatakan, awal Puasa Ramadhan 1437 H kali ini, merupakan momentum bagi umat islam, terutama para Pegawai di Lingkungan Pemprov Babel, untuk saling maaf memaafkan.

Hal itu dikatakan Sekda dalam arahannya, saat membuka tausiyah perdana hari pertama Puasa Ramadhan di Musholla Pemprov Babel, Senin (6/6/2016). 

Dijelaskan, ketika Rasullullah SAW sedang berhotbah pada suatu Sholat Jum'at (dalam bulan Sya'ban), beliau mengatakan Aamin sampai tiga kali, dan para sahabat begitu mendengar Rasullullah mengatakan amin, terkejut dan spontan mereka ikut mengatakan amin. Tapi para sahabat bingung, kenapa Rasullullah berkata Aamin sampai tiga kali.

Ketika selesai sholat jum'at, para sahabat bertanya kepada Rasullullah, kemudian Rasulullah menjelaskan "ketika aku sedang berhotbah, datanglah Malaikat Jibril dan berbisik, hai Rasullullah amin-kan do'a ku ini".

“Do'a Malaikat Jibril itu adalah adalah "Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut: (1)  tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada). (2) tidak berma'afan terlebih dahulu antara suami istri. (3) tidak berma'afan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya”, maka Rasulullah pun mengatakan amin sebanyak 3 kali,” terang Sekda.

Lebih lanjut dijelaskan, memaafkan merupakan ciri utama orang beriman yang sedang menuju taqwa. Meminta maaf adalah perilaku terbaik seseorang yang pernah bersalah untuk menuju taubatan nasukha.

Allah SWT berfirman: “Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh”. (QS Al-A'raf: 199)

Meminta maaf dan memaafkan seseorang dapat dilakukan kapan saja, dan tidak ada tuntunan syari'at harus dikumpulkan dulu dan menunggu sampai menjelang bulan Ramadhan. Akan tetapi, mengambil momen suatu waktu untuk bermaafan boleh sekali.

Boleh jadi itulah waktu terbaik/tercepat bagi kita sekarang sebelum mati menjemput.

Tentunya dengan tulus ikhlas, tidak hanya sekedar basa-basi, seremonial atau gengsi saja. “Marilah gunakan waktu hidup yang pendek ini dengan sebaik-baiknya,” tutup Sekda.

Sekda juga mengajak seluruh pegawai Pemprov Babel tak henti-hentinya bersyukur. Karena hingga saat ini, masih diberikan berkah oleh Allah SWT untuk malaksanakan ibadah puasa ramadhan 1437 H.

Sementara itu, Mahbub Zarkasyi Pegawai Pemprov Babel selaku pengisi tausiyah menjelaskan, ada tiga syarat amal seseorang itu akan diterima oleh Allah SWT, diantaranya Pertama, orang bersangkutan itu adalah muslim. Kedua, amalan yang diberikan harus sesuai syariat islam. Ketiga, amalan tersebut diniatkan hanya karena Allah SWT.

Turut hadir dalam tausiyah singkat itu, Staf Ahli Gubernur Babel, Sugianto, Asis III Bidang Adminitrasi Umum, Kepala Biro Organisasi Setda Pemprov Babel, Hartono, Kepala Biro Hukum Setda Pemprov Babel, Maskupal, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Babel, M. Soleh, dan pegawai di Lingkungan Pemprov Babel.

Penulis: 
as/BKD Babel
Sumber: 
BKPSDMD