Pangkalpinang – Kepala Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov. Kep. Babel) Drs. Sahirman, M.Si dengan didampingi Sekretaris BKPSDMD Drs. Wahyono dan Kepala Bidang Pengembangan SDM BKPSDMD Syafruddin Anwar, SH secara resmi membuka kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Tainning Officer Course (TOC) bertempat di Aula Graha Najar Praja kantor BKPSDMD Pemprov. Kep. Babel (Selasa, 14/03/2017). Tampak hadir saat acara pembukaan diklat TOC tersebut Kepala Bidang Pengadaan, Mutasi Dan Kepangkatan BKPSDMD Gusdinar, S.IP, pejabat eselon IV di lingkungan BKPSDMD serta Widyaiswara BKPSDMD Pemprov. Kep. Babel.
Dalam arahannya, Sahirman mengatakan bahwa jika masing-masing kita memahami dan mengerti makna dan tujuan dari kediklatan yang selanjutnya pemahaman tersebut bersinergi, maka diklat itu betul-betul berkualitas, jadi setiap ilmu yang diberikan dalam kediklatan harus memberi perubahan kepada bapak/ibu sebagai peserta diklat. Seperti kita ketahui tujuan dari diklat ini diantaranya yaitu memahami tugas, tahu kebutuhan diklat, ada etika, itu artinya jangan setelah kita dididik, nantinya dalam menyelenggarakan diklat kita sebagai panitia diklat banyak yang komplain gara-gara kita selaku panitia tidak ada etikanya, atau panitia tidak tau apa yang menjadi kebutuhan diklat.
“Saya ingatkan agar kiranya peserta mengikuti diklat TOC ini dengan serius, dan kepada panitia kalau ada peserta yang main-main, maka jangan ragu-ragu untuk mengeluarkannya peserta bersangkutan dan juga jangan diberikan sertifikatnya, saya minta betul itu, sekarang tidak ada lagi waktu kita untuk bermain-main saat mengikuti diklat jangan hanya sekedar untuk mengejar sertifikat.” pinta Sahirman
Selanjutnya Sahirman berpesan kepada peserta diklat, bila ada kegiatan dilapangan, baik itu tata cara membangun kerjasama tim, kepemimpinan, hendaknya semuanya aktif dan terlibat, sehingga semua materi yang disampaikan itu menyerap ke dalam diri kita. Dan juga yang terpenting harus serius dan konsentrasi saat pemateri menyampaikan materi, Jangan sampai saat narasumber menyampaikan materi, para peserta malah bermain-main dengan alat komunikasinya, seperti asyik membuka facebook dan sebagainya. Karena jika para peserta konsentasri dan serius maka nara sumber pun akan semangat dalam penyampaian materinya, namun jika pesertanya malas-malasan maka nara sumber pun akan tidak semangat yang akhirnya proses diklat tidak berjalan seperti yang diharapkan.
“Sekali lagi saya berharap kepada peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan serius, ibarat pepatah mengatakan bekerja dengan hati, sepenuh hati dan hati-hati, agar ilmu yang kita dapatkan dalam diklat ini memberi arti bagi kita.” ucap Sahirman. (wv/ah/BKPSDMD Babel 2017)
- 201 reads