PANGKALPINANG - Ketepatan penyusunan pedoman suatu fakultas berdampak pada kualitas kelulusan mahasiswa. Tepat pedoman yang digunakan, maka akan menghasilkan para lulusan mahasiswa yang berkualitas pula. Hal ini mampu meningkatkan daya saing SDM yang dimiliki.
Sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Islam Negeri di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung berperan penting terhadap SDM yang dihasilkan.
Berkaitan hal itu, hari ini, Rabu (27/7/2022), Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Daerah (BKPSDMD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Susanti menjadi salah satu narasumber pada kegiatan Workshop Penyusunan Pedoman Fakultas Tarbiyah IAIN Tahun 2022, di Hotel Grand Vella, Pangkalpinang.
Pada kesempatan ini, Susanti mensosialisasikan nilai dasar seorang aparatur negara yang penting dijadikan pedoman dalam penyusunan pedoman tersebut.
“Nilai-nilai dasar seorang aparatur negara, yakni BerAKHLAK sangat penting untuk dijadikan acuan bagi kita semua dalam menyusun pedoman fakultas, yang dalam hal ini adalah Fakultas Tarbiyah IAIN. Karena nilai-nilai yang terkandung dalam BerAKHLAK bertujuan untuk menjadikan generasi kita menjadi SDM yang profesional dan berdaya saing,” jelas Susanti.
Sebagaimana diketahui, core value ASN BerAKHLAK diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo tepat setahun yang lalu, yakni 27 Juli 2021. BerAKHLAK merupakan akronim dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.
Dikatakan Susanti, kekeliruan memformulasikan suatu pedoman akan berdampak pada hasil. Setiap tahapan proses harus diidentifikasi dengan jelas.
“Prodi sangat menentukan. Sukses prodinya, sukseslah kita. Makanya kita tidak bisa sembarangan membuat apa saja yang harus dimasukkan dalam pedoman,” katanya.
Untuk menentukan pedoman, yang harus dilakukan adalah memahami siapa yang menjadi masyarakatnya.
“Rangkaian dari awal hingga akhir kita membuat pedoman, harus jelas. Harus paham apa yang kita input, output-nya seperti apa bahkan sampai benefit-nya. Untuk itu, yang perlu kita lakukan adalah pahami siapa yang menjadi masyarakatnya dan apa yang dibutuhkannya,” lanjutnya.
Kebutuhan akan SDM profesional menjadi urgensi di setiap negara, karena masa depan bangsa ada di tangan generasi penerus.
“Pertanyaannya, apa yang dibutuhkan negara kita? SDM yang seperti apa, yang ditangan mereka inilah nantinya masa depan bangsa ini akan bergantung? Ini harus benar-benar kita pikirkan. Mengingat, persaingan dunia kini semakin ketat. Sudah menjadi tugas kita untuk memikirkannya bersama-sama dan bersungguh-sungguh,” tambahnya.
Tim Penyusun Pedoman Fakultas Tarbiyah IAIN SAS Bangka Belitung terdiri dari 19 (sembilan belas) orang Dosen Fakultas Tarbiyah yang berasal dari unsur pimpinan fakultas dan seluruh perwakilan dari setiap Prodi. Adapun Pedoman yang disusun terdiri dari Pedoman Pembimbing Akademik, Pedoman Kode Etik Mahasiswa, Pedoman Kode Etik Dosen, Pedoman Skripsi, Pedoman Seminar Proposal, Ujian Komprehensif, Ujian Munaqosyah, Pedoman RPS, Pedoman Pembelajaran, Pedoman SPMI, Pedoman Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Penyelenggaraan workshop Ini juga sebagai jawaban dan tindak lanjut terhadap TLHP yang dilakukan oleh Irjen Kementerian Agama Tahun 2022 terkait pedoman yang ada di Fakultas Tarbiyah.
Kegiatan dilaksanakan pada 27 sampai dengan 29 Juli 2022 dan di akhir workshop akan dilakukan diseminasi hasil penyusunan serta akan dilakukan pembahasan bersama-sama oleh seluruh tim penyusun dan dilaksanakan perbaikan naskah. Sehingga dengan selesainya kegiatan, maka pedoman ini sudah menjadi regulasi yang harus dijalankan secara bersama-sama.
Para peserta berjumlah 20 (dua puluh) orang, yakni 19 dosen dan satu staf.
- 102 reads