PANGKALPINANG - Kualitas generasi menentukan sejarah bangsa. Generasi yang berkualitas tentunya akan mengukir prestasi membanggakan bagi ibu pertiwi. Salah satu faktor yang menentukan kualitas generasi adalah nutrisi yang baik dengan nilai gizi yang cukup, sehingga terhindar dari stunting atau gizi buruk. Hal lain yang juga dapat mengakibatkan gizi buruk adalah pernikahan dini, dimana pasangan pengantin belum memiliki pemahaman yang cukup tentang gizi anak.Hal ini dapat dilihat dari angka stunting yang ada. Semakin rendah angka stunting, maka harapan untuk memiliki generasi yang sehat dan kuat juga semakin besar.
Pentingnya nutrisi yang baik, juga disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Suganda Pandapotan Pasaribu pada acara Pengukuhan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Gedung Mahligai, Rumah Dinas Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Air Itam, Pangkalpinang, Selasa (18/7/2023).
“Saat ini stunting atau gizi buruk kronis menjadi isu yang mendapat perhatian serius. Penurunan stunting menjadi salah satu program prioritas nasional, mengingat jumlah anak yang mengalami stunting semakin meningkat setiap tahunnya,” ucap Pj. Gubernur Suganda.
Berdasarkan Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia. Maka, dengan Perpres tersebut, BKKBN mendapatkan mandat baru, yaitu menurunkan angka stunting di Indonesia dari 27,67% pada tahun 2019 menjadi 14% pada tahun 2024.
Dari hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, angka prevalensi stunting Indonesia turun 2,8 poin menjadi 21,6%. Berdasarkan SSGI di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, angka prevalensi stunting menurun sebanyak 0,1% dari 18,6% pada tahun 2021 menjadi 18,5% pada tahun 2022.
“Data dari SSGI tahun 2022, tingkat stunting di Indonesia ada penurunan. Khusus di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2021 turun sebanyak 0,1% dari 18,6% menjadi 18,5% pada tahun 2022. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kinerja penurunan stunting belum begitu maksimal, sehingga kerja sama dan kolaborasi lintas sektoral dalam penanganan percepatan penurunan stunting perlu lebih ditingkatkan lagi” lanjutnya.
Pada tahun ini, perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai sasaran kinerja utama program “Bangga Kencana” yang harus dicapai hingga akhir 2023, serta dalam percepatan penurunan stunting, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditargetkan dalam RPJM Nasional harus mencapai angka prevalensi stunting untuk tahun 2023 sebesar 18% dan 14% pada tahun 2024.
Waktu kita hanya tinggal 1 tahun lagi. Strategi pelaksanaan program “Bangga Kencana” dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung harus disusun dan dikembangkan dalam bentuk operasional nyata serta memiliki output yang terukur, seperti Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) dengan menajamkan intervensi dari hulu melalui prioritas anak remaja sebagai calon pengantin.
Upaya penurunan angka stunting harus segera diimplementasikan. Untuk itu, dibutuhkan komitmen bersama dari semua pihak terkait untuk mewujudkannya.
“Langkah-langkah percepatan penyelenggaraan program “Bangga Kencana” dan Percepatan Penurunan Stunting ini harus segera dimulai sejak dini. Oleh karena itu, dengan dikukuhkannya Kepala Perwakilan BKKBN yang baru, kita perkuat sinergitas, integrasi dan akselerasi serta komitmen bersama antara pemangku kebijakan (pemerintah), perguruan tinggi, pelaku usaha, masyarakat, media dan perbankan dalam peningkatan penggerakan program “Bangga Kencana” dan Percepatan Penurunan Stunting di seluruh tingkatan wilayah,” ujarnya.
Terakhir, Pj. Gubernur Suganda mengucapkan selamat menunaikan tugas dan berharap agar program yang ditargetkan dapat tercapai sesuai yang direncanakan.
“Saya ucapkan selamat bertugas kepada Bapak MHD. Irzal, SE., ME sebagai Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Saya berharap bapak bisa mengemban amanah dengan baik dan melaksanakan sinergitas pelaksanaan program “Bangga Kencana” dan Percepatan Penurunan Stunting bersama lintas sektor dan mitra kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sehingga sasaran kinerja program dapat tercapai secara optimal dan bersama-sama mengawal Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tercinta ini,” pesannya.
Hadir pada acara pengukuhan, yakni Kepala BKKBN RI diwakili Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN Muhammad Rizal Martua Damanik, Forkopimda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kepala Dinas/Instansi Vertikal di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, para mitra kerja program “Bangga Kencana”, serta para undangan.
- 177 reads