BKPSDMD BABEL, PANGKALPINANG - Gejolak alam tak selalu dapat diukur oleh kecanggihan teknologi. Selain dilengkapi dengan peralatan yang berteknologi tinggi, manusia sebagai sumber daya manusia yang harus dapat selalu diandalkan wajib membekali diri dengan keahlian yang dapat diberlakukan secara mandiri dalam kondisi dibutuhkan atau darurat.
Untuk itu penting diadakan pelatihan yang dapat menjadi suatu upaya dalam meningkatkan kompetensi SDM, baik yang berkaitan langsung dengan isu bencana alam dan Aparatur Sipil Negara (ASN) secara umum.
"Potensi bencana alam di berbagai wilayah Indonesia tidak mudah dipresiksi. Dibutuhkan upaya untuk mencurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana," kata Plt. Kepala BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yunan Helmi saat membuka Pelatihan Manajemen Bencana secara daring dari ruang kerjanya, kantor BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Air Itam, Pangkalpinang, Senin (20/10/2025).
Pelatihan Manajemen Bencana bertujuan untuk mengidentifikasi potensi bencana, memahami sistem penanggulangan bencana, menerapkan prinsip manajemen bencana, merancang rencana tanggap darurat dan memahami koordinasi multi-pihak.
Ada berbagai jenis bencana alam yang perlu dipelajari dan dipahami. Layaknya kembali ke zaman dahulu, di saat manusia belum dimanjakan dengan berbagai kecanggihan teknologi, sehingga dapat menurunkan sensitivitas manusia terhadap gejolak alam dan lingkungan. Maka dengan Pelatihan Manajemen Bencana ini para peserta pelatihan akan diberikan berbagai materi pokok terkait bencana alam.
"Diperlukan juga segala upaya mulai dari pencegahan sebelum suatu bencana terjadi sampai dengan untuk mengantisipasi berbagai bencana, seperti kebakaran hutan dan lahan, kabut asap, puting beliung, gempa bumi, tsunami, tanah longsor ataupun banjir," lanjutnya.
Kejadian dan dampak bencana alam bisa terjadi pada siapa saja. Sehingga, siapapun perlu memahami tindakan preventif dalam menghadapi bencana, termasuk ASN.
"Saat jni upaya penanggulangan bencana sudah semestinya menjadi tanggung jawab kita bersama, dimana salah satu upaya tersebut adalah dengan cara meningkatkan kapasitas sumber daya manusia melalui pelatihan. Penguatan kompetensi dengan pelatihan dasar manajemen bencana ini penting dimiliki oleh ASN yang dimiliki tupoksi di bidang kebencanaan," tambahnya.
Harapannya, dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan kesadaran akan dampak bencana alam dan penanganannya bagi sesama. Dalam konteks pemerintahan, pemahaman ini akan memberikan begitu besar manfaat terhadap penanganan layanan kebutuhan masayarakat.
"Saya berharap melalui pelatihan ini, wawasan dan pemahaman yang berupa kemampuan teknis dan manajerial ASN tentang kebencanaan dapat terus ditingkatkan. Pelatihan ini sangat penting karena bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, baik dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam penanggulangan bencana, sehingga ketika terjadi bencana di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat ditangani dengan baik dan dapat meminimalisir terjadinya korban, baik korban harta-benda maupun korban nyawa, agar tercipta kinerja ASN yang lebih profesional. Pelatihan ini penting untuk meningkatkan kemampuan dan skill para petugas kebencanaan dan mitigasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sehingga pemerintah dapat memberikan pelayanan masyarakat yang lebih cepat dan kolaboratif bersama masyarakat yang terdampak bencana," pesannya.
Para peserta berjumlah 80 orang yang terbagi menjadi 2 angkatan, merupakan ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pelatihan digelar secara daring dengan model pembelajaran online terdiri dari synchronous yang interaktif dan real time serta asynchronous yang fleksibel dan bisa diakses kapan saja, selama 5 hari, hingga Jum'at (24/10/2025) dengan total 43 jam pelajaran.
Dalam pelatihan ini para peserta akan memperoleh materi Dinamika Kelompok, Kebencanaan, Dasar dan Sistem Penanggulangan Bencana, Manajemen Resiko, Manajemen Penanganan Darurat Bencana, Manajemen Pemulihan Bencana, Manajemen Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana, dan Kerjasama Multi Pihak dalam Penanggulangan Bencana.
- 46 reads




