Kompetensi Sandang Bobot Terbesar dalam Profesionalitas ASN

PANGKALPINANG - 4 komponen untuk menjadi ASN yang profesional, yakni Kualifikasi Pendidikan sebesar 25 persen, Kompetensi sebesar 40 persen, Kinerja sebesar 30 persen dan Disiplin sebesar 5 persen. 

Demikian dikatakan Kepala BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Susanti saat menyampaikan materi terkait Manajemen ASN pada Pelatihan Manajemen ASN Tahun 2023, di Aula Natar Praja, BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Air Itam, Pangkalpinang, Kamis (14/12/2023).

Diantara 4 komponen tersebut, Kompetensi memiliki bobot yang paling besar untuk menjadi seorang ASN yang profesional. Hal ini menggambarkan betapa pentingnya kompetensi bagi seorang ASN.

Pelatihan Manajemen ASN merupakan pelatihan Kompetensi Teknis yang diselenggarakan selama 4 hari (40 JP) dari 12 Desember sampai dengan 15 Desember 2023, di Kantor BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

“Kompetensi menentukan seorang ASN kompeten atau tidak. ASN kompeten memiliki nilai efektivitas dan efisiensi bagi kinerja pemerintah,” kata Kepala Badan (Kaban) Susanti.

Kompetensi juga bagian dari nilai diri bagi personal branding seorang ASN. ASN harus mampu memahami dirinya sendiri agar dapat memberikan treatment yang tepat untuk mengembangkan potensi diri.

“Pengembangan kompetensi akan menambah value diri ASN sebagai abdi negara yang profesional dan ini sangat penting bagi personal branding diri ASN. Kita harus bisa memahami potensi diri, apa kelebihan dan kekurangan kita. Dengan demikian, kita akan tahu treatment apa yang tepat untuk diri kita sendiri, seperti pelatihan yang sedang bapak-ibu ikuti sekarang ini. Selain itu, kritik membangun juga harus kita terima agar semakin cepat dalam memperbaiki diri,” lanjutnya.

ASN kompeten akan berdampak pada birokrasi. Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo dalam rangka reformasi birokrasi, yakni birokrasi yang berdampak, dirasakan langsung oleh masyarakat. Reformasi birokrasi yang paperless, artinya menerapkan digitalisasi untuk mempermudah dan memperlancar kerja birokrasi guna meningkatkan pelayanan masyarakat dan birokrasi yang cepat dan lincah.

Disamping itu, ASN yang kompeten juga menjadi jawaban terhadap era VUCA yang serba tidak pasti.

“Di era VUCA yang serba tidak pasti seperti sekarang ini, kita harus mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi. Sehingga pengabdian ASN kepada negara dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu dan kian meningkat kualitasnya. Semakin kompeten ASN, maka akan semakin tinggi daya adaptasinya terhadap berbagai perubahan kondisi serta situasi yang ada” tambahnya.

pada paparannya, Kaban Susanti juga kembali mengingatkan Core Values ASN BerAKHLAK yang merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif. Setiap nilai BerAKHLAK harus mampu diimplementasikan oleh seluruh ASN di Indonesia sebagai pedoman sehingga menjadi fondasi budaya kerja ASN yang profesional. 

Pelatihan Manajemen ASN terdiri dari 8 angkatan dan setiap angkatan terdiri dari 40 orang. Pelatihan ini bertujuan untuk memahami dan menjelaskan bagaimana kedudukan, peran, hak dan kewajiban, dan kode etik ASN. Kemudian, Pelatihan Manajemen ASN merupakan konsep sistem merit dalam pengelolaan ASN dan bagian dari mekanisme pengelolaan ASN.

Pada pelatihan ini para peserta mendapatkan materi terkait Implementasi BerAKHLAK, Dinamika Kelompok, Anti Korupsi dan Anti Narkoba, Tubel dan Bangkom, Pemutakhiran Mandiri Data ASN, Pensiun dan Kesejahteraan ASN, SKP, Kenaikan Pangkat dan KGB, Disiplin dan Netralitas, Pengembangan Kompetensi ASN, Profesionalitas ASN, Pembinaan dan Pengawasan, Aset, Perencanaan dan Penganggaran, serta Tata Naskah Dinas.

Penulis: 
Ernawati Arif
Fotografer: 
BKPSDMD Babel
Editor: 
Sri Suhelsi (Plt. Sub Koordinator Kompetensi Teknis)
Sumber: 
BKPSDMD Babel