Pangkalpinang - Plt. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Daerah (BKPSDMD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Darlan mengatakan penelitian terbaru menunjukkan bahwa penggunaan artificial intelligence (AI), termasuk ChatGPT dapat meningkatkan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) secara signifikan, terutama ketika didukung dengan kesiapan dan penerimaan teknologi di lingkungan kerja. Artinya, bukan hanya teknologi yang penting, tetapi juga sikap, pemahaman dan keterampilan kita dalam menggunakannya secara etis dan produktif juga tak kalah penting.
Sebagai motor penggerak pemerintahan, ASN harus segera beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang begitu dinamis guna mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi.
"Kita hidup di tengah arus transformasi digital yang sangat cepat, dimana AI menjadi salah satu teknologi yang paling berpengaruh dalam mendorong efisiensi, transparansi, dan inovasi di sektor publik," kata Darlan dalam sambutannya saat membuka Pelatihan Teknis Penggunaan Artificial Intelligence bagi ASN Angkatan I Tahun 2025 di Aula Natar Praja, BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Air Itam, Pangkalpinang, Rabu (5/11/2025).
Bahkan, Pemerintah Indonesia secara khusus melibatkan kecanggihan teknologi ini untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat.
"Pemerintah Indonesia melalui strategi nasional kecerdasan artifisial (Stranas KA) 2020-2045 telah menempatkan AI sebagai bagian penting dari agenda transformasi digital nasional untuk mendukung pelayanan publik yang adaptif, inklusif dan berbasis data," tambahnya.
Meski demikian, AI harus digunakan dengan bijak dan tepat. Karena keberadaan AI bukan untuk menggantikan fungsi manusia dalam pekerjaan, tapi sebagai pendukung dalam melaksanakan pekerjaan. Sehingga penggunaan AI dengan beretika menjadi bagian dari tuntutan.
"Kita juga perlu memahami bahwa penerapan AI tidak lepas dari tantangan hukum, etika, dan regulasi. Beberapa aspek seperti perlindungan data pribadi, keamanan siber, transparansi algoritma, dan akuntabilitas sistem harus menjadi perhatian utama, agar penerapan AI di pemerintahan tidak menimbulkan bias maupun pelanggaran hak publik," ujar Darlan.
Di sisi lain, AI juga dapat menjadi alat untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang inklusif, yakni pemerintahan yang memberikan kemudahan akses dan layanan kepada semua lapisan masyarakat, termasuk kelompok rentan dan difabel. Inilah esensi AI untuk kemanusiaan, bukan menggantikan peran manusia, tetapi memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan pancasila dalam birokrasi modern sekarang, lanjutnya.
Dirinya berharap, para peserta akhirnya mampu memahami esensi dasar dari keberadaan AI dan dapat mengimplementasikan dengan optimal dan bijaksana.
"Melalui pelatihan ini, Saya berharap para peserta dapat memahami konsep dasar dan potensi AI dalam tata kelola pemerintahan, mempelajari praktik terbaik penerapan AI yang etis dan akuntabel, dan mengembangkan inovasi layanan publik yang efisien, cepat, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat," harapnya.
Darlan juga mengajak para peserta agar memanfaatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya, guna meningkatkan nilai diri sebagai seorang ASN yang profesional.
"Mari kita jadikan pelatihan ini sebagai langkah awal menuju pemerintahan digital yang cerdas, inklusif, dan berintegritas. Sebagai ASN, kita memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap inovasi teknologi tetap berpihak pada rakyat dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila," ajaknya.
Ada 5 tujuan yang ditetapkan dalam pelatihan ini. Pertama, meningkatkan kompetensi digital ASN dalam memahami konsep dasar, potensi dan penerapan AI di lingkungan kerja pemerintahan. Kedua, membekali ASN dengan keterampilan praktis dalam menggunakan berbagai aplikasi dan alat berbasis AI untuk menunjang tugas dan fungsi jabatannya. Ketiga, mendorong inovasi dan efisiensi kerja melalui penerapan solusi AI dalam kegiatan administratif, analisis data, dan pelayanan publik. Keempat, menumbuhkan kesadaran etika dan tanggung jawab dalam penggunaan AI secara aman, bertanggung jawab dan sesuai ketentuan yang berlaku. Dan kelima, untuk mendukung percepatan transformasi digital pemerintahan, sehingga terwujud birokrasi yang adaptif, efektif dan inovatif.
Seluruh peserta berjumlah 40 orang yang merupakan ASN dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pelatihan Teknis Penggunaan Artificial Intelligence bagi ASN Angkatan I Tahun 2025 dilaksanakan secara klasikal mulai 5 sampai dengan 7 November 2025 di BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
- 183 reads







