PANGKALPINANG - Dalam rangka mendukung terwujudnya World Class Bureaucracy, pada setiap instansi pemerintah diperlukan sosok pejabat struktural Administrator yang memiliki kompetensi kepemimpinan yang kolaboratif, strategis, kinerja, atau pelayanan dalam peningkatan kinerja unit organisasinya.
Untuk itu, Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Daerah (BKPSDMD) membuka Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan I Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2023, di Aula Natar Praja, BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Beliting, Air Itam, Pangkalpinang, Rabu (1/3/2023).
Mewakili Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Kepala BKPSDMD Susanti mengatakan, yang dibutuhkan adalah sosok seorang pemimpin, bukan sekedar manajer.
“Penyelenggaraan pemerintahan yang ideal membutuhkan sosok pemimpin yang memiliki kompetensi manajerial yang baik, bukan sekedar manajer. Seorang pemimpin sudah pasti seorang manajer tapi seorang manajer belum tentu seorang pemimpin,” kata Susanti dalam sambutannya.
Menurutnya, seorang pemimpin tidak hanya soal bagaimana mendorong pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsi, tapi juga menjadi inspirasi bagi pegawai atau bawahannya.
“Saya ingin berbicara dari hati ke hati tentang pemimpin ini, karena kami memiliki pengalaman terkait hal itu. Seorang pemimpin yang baik tidak hanya bisa mendorong para stafnya dalam melakukan pekerjaan tapi juga harus bisa menjadi motivator dan inspirasi. Sehingga, tugas yang dikerjakan juga tidak hanya sekedar selesai tapi selesai dengan hasil yang memuaskan dan nyata manfaatnya, karena semangat yang diberikan,” ucapnya.
Menjadi seorang pemimpin juga harus memiliki berbagai kompetensi, salah satunya mampu mengikuti kemajuan zaman, termasuk dalam hal teknologi.
“Dijital bukan sesuatu yang ditawar tapi sudah menjadi suatu keharusan bagi seluruh ASN untuk dapat segera beradaptasi dan menguasai teknologi dan tidak menjadi penghambat dalam penyelenggaraan pemerintahan," katanya.
Diakui Susanti, sebagai generasi ‘kolonial’ dirinya juga mempelajari pengaplikasian teknologi terkini dalam pelayanan kepegawaian atau penyelenggaraan pemerintahan.
“Kami ini generasi ‘kolonial’ alias “kolot” tapi harus “nial”. Kami harus bisa menggunakan teknologi, seperti penggunaan Tanda Tangan Elektronik (TTE). Awalnya pasti menyesuaikan dulu tapi lama-lama harus dan pasti bisa. Kalau kami hanya “kolot” dan tidak “nial”, kami akan menghambat proses birokrasi. Teknologi ini mempermudah kita, bapak-ibu. Jadi jangan malas untuk belajar,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui bahwa masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didominasi oleh generasi milenial, sedangkan ASN hanya sebagian kecil dari populasi yang ada.
“1,5 juta jiwa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 70 persen angka produktifnya adalah generasi milenial. Sedangkan pegawai kita dominannya bukan generasi itu. Jadi 50 persen usianya diatas 45 tahun. Jadi, kita harus melakukan percepatan memenuhi kebutuhan masyarakat. Sehingga, kita semua mau tidak mau harus akrab dengan teknologi agar pelayanan masyarakat tidak terhambat,” katanya.
PKA menggunakan metode blended learning dengan waktu 105 hari pelatihan atau 908 jp. Struktur kurikulum pelatihan terdiri atas 4 agenda pembelajaran, yakni agenda kepemimpinan Pancasila dan nasionalisme, agenda kepemimpinan kinerja, agenda manajemen kinerja dan agenda aktualisasi kepemimpinan kinerja.
Para peserta sebanyak 40 peserta, yakni Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 10 peserta, Kabupaten Bangka Selatan 10 peserta, Kabupaten Bangka Barat 10 peserta dan Kabupaten Belitung 10 peserta. PKA dilaksanakan mulai 27 Januari hingga 24 Mei 2023 mendatang.
Acara pembukaan dihadiri oleh Kepala BKPSDMD Bangka Selatan, Kepala BKPSDMD Bangka Barat, Kepala BKPSDMD Bangka Belitung, para pengajar, jajaran BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta para undangan.
- 193 reads