Pangkalpinang – Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (BKPSDMD Babel), Sahirman mengajak para Pejabat Administrator, Pengawas dan Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) di lingkungan BKPSDMD Babel menyimak sosialisasi internal tentang Manajemen Talenta, di Aula Natar Praja, Gedung Belajar Gunung Maras, BKPSDMD Babel, Pangkalpinang, Senin (30/9/2019).
“Hari ini kita akan mendengarkan penyampaian materi tentang Manajemen Talenta dari teman-teman kita yang telah mengikuti pelatihan Manajemen Talenta. Agar ilmu yang telah diperoleh juga dibagikan kepada orang lain dan dimanfaatkan,” kata Sahirman.
3 orang pegawai BKPSDMD Babel yang telah mengikuti pelatihan Manajemen Talenta, antara lain Arie Setiawan, Efa Yustina dan Sri Suhelsi. Ketiganya mengikuti pelatihan selama 4 hari, dari 9 September hingga 12 September 2019, di Pusbangkom TSK ASN, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta.
Arie Setiawan menjelaskan bahwa Manajemen Talenta dilatar belakangi oleh adanya kendala pada pengembangan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) di Indonesia.
“Berdasarkan instruksi Presiden RI, bahwa Indonesia masih terkendala dalam pengembangan manajemen ASN. Kendala ini menghambat kita dalam mencetak Smart ASN. Maka timbullah program Manajemen Talenta ini,” jelas Arie.
Arie juga menambahkan bahwa Lembaga Manajemen Talenta akan segera dibentuk.
“Untuk mengatasi kendala tersebut, tahun depan dipastikan dibentuk Lembaga Manajemen Talenta,” tambahnya. Manajemen Talenta, lanjut Arie diharapkan dapat membentuk para ASN yang mumpuni dalam pemerintahan.
“Dengan adanya konsep Manajemen Talenta ini, diharapkan ASN diseluruh Indonesia memiliki kompetensi yang memadai untuk menjalankan roda pemerintahan, sampai ditingkat kabupaten/kota,” lanjutnya.
Selain itu, Sri Suhelsi juga menjelaskan sejumlah peran dari Manajemen Talenta.
“Peran dari Manajemen Talenta sendiri adalah untuk peningkatan kualitas dan penempatan sistem karir yang jelas, meningkatkan motivasi dan komitmen, meningkatan pengetahuan tentang kontribusi tepat pada sasaran organisasi,” jelas Sri.
Menanggapi Manejemen Talenta, Mochammad Rudy Irawan, Analis Kepegawaian Madya berpendapat bahwa profil kompetensi pegawai dapat digunakan sebagai bahan proses pola karir ASN.
“Idealnya kita memiliki profil kompetensi pegawai yang bisa digunakan sebagai bahan untuk proses pola karir pegawai dan pengembangan pegawai, Prosesnya diawali dengan penyusunan indeks profesionalitas pegawai, pemetaan kompetensi pegawai dan penelusuran rekam jejak pegawai,” kata Rudy.
Dikaitkan dengan rencana pemisahan BKD dan BPSDM, Sahirman mengatakan bahwa gambaran awal dari sosialisasi internal Manajemen Talenta ini adalah dimana tugas pemetaan pegawai menjadi tugas BKD dan pengembangan pegawai menjadi tugas BPSDM.
“Pertama, dilakukan pemetaan pegawai dari nilai kompetensi dan kinerjanya. Setelah didapat pemetaan tersebut, baru BPSDM mengembangkannya. Kira-kira, diklat apa yang tepat untuk pegawai bersangkutan,” katanya.
- 131 reads