Bahas Presensi Absensi, ASN Wajib Miliki Mental Developer Bukan Destroyer

PANGKALPINANG - Presensi absensi merupakan salah satu upaya menegakkan kedisiplinan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan bukan satu-satunya nilai untuk mendapatkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Kedisiplinan sejalan dengan mental yang seharusnya dimiliki oleh ASN, yakni mental developer (pembangun) bukan destroyer (perusak). 

Demikian disampaikan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Daerah (BKPSDMD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Susanti menyampaikan pembahasan Rapat Presensi Guru di Sekolah, Rabu (10/5/2023) kemarin, pada giat apel pagi di lingkungan BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Air Itam, Pangkalpinang, Kamis (11/5/2023).

“Kemarin kami bahas presensi guru yang komplain absensi. Seharusnya kita semua dapat memahami bahwa kitalah yang harus menyesuaikan aturan bukan sebaliknya. ASN itu pengatur. Kalau pengatur saja komplain, lantas bagaimana dengan yang diatur,” ucap Susanti. 

Presensi absensi merupakan salah satu bentuk upaya menegakkan kedisiplinan ASN dan menjadi bagian dari pembangunan Sistem Merit. 

“Kedisiplinan hanya sebagian kecil dari Sistem Merit. Hampir semua pegawai merasa hanya dengan kehadiran, orang bisa mendapatkan TPP,” katanya.

Kedisiplinan ASN menjadi gambaran dari profesionalitas seorang ASN. Hal ini semakin memperkuat mengapa kedisiplinan juga sangat diutamakan untuk mewujudkan ASN BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).

“Disiplin adalah melakukan semua kewajiban dan menghindari semua larangan sesuai aturan yang berlaku. Kepiawaian kita sebagai ASN adalah profesionalitas kita sebagai abdi negara atau pelayan masyarakat, demi mewujudkan ASN BerAKHLAK,” lanjutnya.

Dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) Pasal 1, Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja yang diberlakukan secara adil dan wajar dengan tanpa diskriminasi. 

“Sistem Merit bagaimana kita dinilai dari kinerja dan profesionalitas. Saya sebagai leader ingin mengajak dan meluruskan kita semua soal ini. Masih banyak yang terkendala terkait presensi dan Catatan Kinerja Harian Pegawai (CKHP). Profesionalitas itu menjadi salah satu jalan bagi kita untuk mendapatkan keberkahan,” katanya.

ASN sebagai satu kesatuan yang utuh dalam menggerakkan roda pemerintahan yang memiliki kinerja yang ideal bekerja secara bersama-sama atau tim. Untuk itu, dibutuhkan pribadi yang memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan sosialisasi yang baik, sebagai semangat pendorong dalam melakukan segala sesuatu yang baik dan bermanfaat tentunya.

Susanti juga menyampaikan, usai apel dirinya beserta jajaran akan meninjau persiapan sarana dan prasarana kantor BKPSDMD dalam rangka Visitasi Akreditasi Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) dan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Lembaga Administrasi Negara (LAN), hari ini.

Sarana dan prasarana yang ditinjau langsung, antara lain asrama, ruang kelas, perpustakaan, toilet, ruang makan, ruang laktasi, klinik kesehatan, ruang VIP, pos satpam hingga penataan halaman.

Selain para pegawai BKPSDMD, apel pagi ini juga diikuti oleh 40 (empat puluh) peserta PKP Angakatan I Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2023.

Berkaitan itu, Susanti juga mengingatkan bahwa jabatan adalah amanah bukan cara untuk meningkatkan penghasilan.

“PKP bukan cuma karena mau jadi pejabat apalagi untuk meningkatkan penghasilan. Itu sama saja mental destroyer. Saat ini, karena peserta PKP ini sedang belajar di kita, jadi kalian juga bagian dari warga BKPSDMD yang harus ikut menjaga lingkungan,” katanya.

Susanti juga mengajak peserta PKP untuk membuat proyek perubahan yang memberikan manfaat yang maksimal tanpa dampak negatif.

“40 peserta PKP ini akan membuat proyek perubahan. Impikanlah proyek itu dengan manfaat yang setinggi-tingginya, kalau bisa yang tidak berdampak buruk di kemudian hari karena ilmu itu jalan mencari keberkahan. Saya juga minta agar para coach dapat membentuk pola pikir dasar pembuatan proyek perubahan yang sama dengan outcome sampai impact-nya jelas,” jelasnya.

Susanti mengajak seluruh peserta apel untuk sama-sama menjaga kondisi lingkungan, terutama di tempat bekerja. 

“Mari kita sama-sama ciptakan kondisi kondusif. Senyum. Selama sisa usia, kita berikan atau lakukan yang terbaik karena sejatinya orang-orang yang beruntung adalah orang-orang yang selalu membuat kesholehan. Jadilah developer yang memiliki rasa kepedulian. Jabatan adalah jalan atau media. Apapun tugas kita, jadikan jabatan itu berkah buat kita. Khusnul khotimah didapat dari kegiatan sehari-hari,” pesannya.

Penulis: 
Ernawati Arif
Fotografer: 
BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Editor: 
Yudi Suhasri (Sekretaris BKPSDMD Babel)
Sumber: 
BKPSDMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung