PANGKALPINANG - Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Daerah (BKPSDMD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus sosialisasikan Core Values BerAKHLAK melalui berbagai kesempatan. Pentingnya upaya ini karena setiap nilainya telah diformulasikan untuk membentuk sosok ASN yang kompeten dan profesional. Pagi ini Kepala Badan (Kaban), Susanti beserta jajaran terkait melaksanakan giat apel pagi di Dinas PUPR Provinei Kepulauan Bangka Belitung, Air Itam, Pangkalpinang, Rabu (7/2/2024).
Sejatinya, negara membutuhkan para abdi yang mampu mendukung kinerja pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat.
“ASN yang profesional adalah ASN yang memiliki kualifikasi seperti yang dibutuhkan negara, yakni kompeten secara manajerial, teknis dan sosial kultural. Yang paling penting ini adalah soft skill karena ini soal hati, tentang bagaimana menghargai orang lain, berinteraksi dengan orang lain dan bekerjsama dengan orang lain," kata Kepala Badan (Kaban), Susanti mengawali amanatnya.
Soft skill menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan sosialnya, termasuk di lingkungan bekerja.
"Sebagian besar yang dinilai dari seorang pribadi adalah perilaku. Pandai menempatkan diri dimanapun kita berada. Kalau kata orang Bangka, "pacak-pacak mawak dirik". Ada masanya kita menunjukkan value yang kita miliki atau yang dikenal dengan personal branding. Perilaku kita akan mencerminkan bagaimana kepribadian kita," lanjutnya.
Keberadaan setiap manusia, pasti ada tujuannya. Begitu pula dengan keberadaan para ASN dan tenaga non ASN yang juga dibutuhkan negara demi mendukung upaya pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat.
"Kita di sini bukan karena kebetulan dan bukan karena kita memilih. Reformasi birokrasi mengamanahkan agar keberadaan kita ini dapat memberikan dampak pada masyarakat. Jangan sampai dari pagi hingga sore kita di kantor, tapi tidak ada kinerjanya sama sekali. Manfaatkan dengan sebaik-baiknya setiap rezeki yang diberikan Allah SWT, rezeki waktu, umur dan kesempatan," tambahnya.
Termaktub dalam Perka BKN Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pedoman dan Tata Cara Pelaksanaan Pengukuran Indeks Profesionalitas Aparatur Sipil Negara, Kompetensi memiliki bobot terbesar, yakni 40 persen dari unsur lainnya, antara lain Kualifikasi Pendidikan sebesar 25 persen, Kinerja sebesar 30 persen dan Disiplin sebesar 5 persen. Hal ini memberikan gambaran betapa pentingnya kompetensi bagi seorang abdi negara.
"Kompetensi sangat menentukan keprofesionalan ASN. Mengembangkan kompetensi bukan lagi hak, melainkan kewajiban bagi setiap ASN. Dengan bobot terbesar, ASN harus terus melakukan upaya pengembangan diri yang dapat dilakukan dari Perangkat Daerah tempat bekerja atau melakukannya secara mandiri. Zaman sekarang sudah sangat banyak webinar yang dapat diikuti. Jadi tidak ada alasan untuk tidak melakukannya," tukasnya.
Meski Disiplin memiliki bobot terkecil tapi dapat mempengaruhi ketiga unsur lainnya. Tanpa Disiplin, ketiga unsur dalam Indeks Profesionalitas ASN tidak dapat berjalan sebagaiman mestinya.
"Disiplin memang paling kecil tapi sangat mempengaruhi semua unsur lainnya dalam IP ASN, termasuk Kinerja. Tahun 2024, pembayaran TPP akan ditentukan oleh capaian IP ASN. Ini diatur dalam Pergub Nomor 12 Tahun 2023,” katanya.
Usai apel, Kaban Susanti menyerahkan beberapa Satya Lencana kepada pegawai di lingkup Dinas PUPR dan memeriksa ketertiban berpakaian serta atribut para pegawai.
- 858 reads