Wagub Imbau Masyarakat Menerima Petugas Sensus Ekonomi

PANGKALPINANG - Setelah Gubernur Bangka Belitung (Babel) didata oleh petugas Sensus Ekonomi (SE) 2016, Selasa (3/5/2016), giliran Wakil Gubernur (Wagub) Babel, Hidayat Arsani, yang didatangi petugas sensus untuk mendata dan mendapat data tentang usaha dan kegiatan ekonomi Wagub yang nantinya akan dijadikan data untuk ekonomi Babel.

Kepala BPS dan jajaran, diterima oleh Wagub di kediaman pribadinya di kawasan Kampak Pangkalpinang sekitar pukul 08.00 Wib. Petugas menanyakan beberapa pertanyaan kepada Wagub, yang diantaranya adalah usaha pribadi serta kegiatan ekonomi lainnya.

Dari pendataan tersebut, diketahui Wagub memiliki berbagai jenis usaha yang bahkan sudah ditekuninya sejak dahulu hingga dikenal dengan Bapak Pembangunan Babel dan pengusaha Babel yang sukses, lantaran banyaknya usaha Wagub yang menyentuh dan bermanfaat bagi masyarakat. Diantaranya adalah hotel, rumah sakit, koperasi, dan lainnya yang berada di Babel dan di luar Babel.

Saat ditanya apakah Wagub memiliki usaha di bidang pertambangan, diakuinya saat ini, ia tak lagi menggeluti usaha pertambangan. "Kalau dulu iya, sekarang tidak lagi, rumah sakit, hotel yang saat ini ada," jawabnya seraya ngobrol santai dengan petugas sensus.

Wagub juga menyambut baik adanya pendataan terhadap bidang ekonomi ini, karena dari data ini, akan terlihat jelas pertumbuhan ekonomi dan kondisi rill ekonomi di Indonesia, termasuk di Babel.

"Sensus ini, wajib untuk melihat pertumbuhan ekonomi kita, agar didapat data rill dan akurat," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Hidayat juga mengimbau, agar masyarakat menerima petugas sensus ini dengan baik dan memberikan data yang dibutuhkan dengan sebenarnya, tak ada yang ditutupi dan harus rill.

"Saya akan Instruksikan Walikota/Bupati untuk menginformasikan kepada masyarakatnya agar menerima dengan baik, karena mereka abdi negara yang sedang melaksanakan tugas, dan untuk memberi jawaban akurat, dan sebenarnya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPS Babel, Darwis Sitorus menyebutkan, pendataan ini bukan untuk mengetahui data kekayaan pribadi seseorang, tetapi sebagai pendataan untuk kemudian diolah dan dihasilkan data tentang ekonomi di Babel.

"Pendataan ini dilakukan kepada setiap masyarakat yang memiliki usaha ekonomi, bukan untuk mengetahui kekayaan seseorang, tapi sebagai data yang nantinya akan dikumpulkan dan disatukan hingga menghasilkan data ekonomi yang akan menjadi referensi pemerintah dalam mengambil kebijakan," tegasnya.

SE 2016 ini, dilakukan secara serentak se-Indonesia dari 1-31 Mei. Untuk di Babel sudah disiapkan 1500 lebih petugas sensus yang sudah direkrut, dididik dan dilatih sebelum SE digelar.

"Kami berharap masyarakat memberikan data yang akurat, benar dan welcome atas kehadiran petugas kita," imbaunya.

Penulis: 
as/BKD Babel
Sumber: 
BKPSDMD