PANGKALPINANG - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Rustam Effendi, menilai defisit anggaran yang saat ini dialami APBD Pemprov Babel adalah hal biasa dalam setiap APBD, karena pada umumnya setiap tahun selalu ada desfisit untuk kemudian memanfaatkan dana silpa yang ada.
"Memang sistem anggaran kita defisit, sebelum tahun 2000 angaran berimbang, setelah itu defisit, tapi bukan defisit murni, ada silpa yang bisa dimanfaatkan," jelas Gubernur.
Namun, Gubernur optimis, akhir tahun nanti anggaran bisa terpenuhi dengan memanfaatkan sisa lebih penggunaan anggaran (SiLPA) anggaran tahun kemarin. "Akhir tahun anggaran akan tertutupi, saya yakin," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD), Yulizar Adnan, mengatakan defisit anggaran ini dikarenakan angaran induk tersedot oleh dana bencana dan dana yang dialokasikan untuk Pilgub 2017 mendatang.
"Perencanaan sudah oke, cuma pada saat ketuk palu, tiba-tiba ada musibah bencana yang tak terduga, yang hanya kita anggarkan sedikit di apbd, karena ini dianggap penting maka ini didahulukan, termasuk dana pemilu yang mengharuskan didanai oleh apbd bukan apbn, jadi kita fokus kesitu dulu," ujarnya.
Untuk menutupi defisit ini, setiap SKPD dipangkas sekitar 27,5 persen, dan otomatis ada efisiensi anggaran, melihat mana yang prioritas, mana yang tidak perlu ditunda terlebih dahulu.
"Kita berharap SKPD bisa memahami ini, mengutamakan yang lebih urgent terlebih dahulu. Kalau memungkinkan di tahun berikutnya dilaksanakan kembali yang tertunda ini," tutupnya.
- 2 reads